SELATPANJANG - Proses belajar mengajar di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 dilakukan dari rumah masing-masing, namun penerapan belajar secara daring tidak bisa dilakukan maksimal karena keterbatasan ponsel pintar atau handphone berbasis android.

Dengan adanya kendala dan keterbatasan tersebut, pengurus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kepulauan Meranti menyiapkan dukungan komunikasi kepada sekolah untuk melakukan kegiatan belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19.

Teknisnya, satu perangkat pesawat Rig dipinjamkan kepada guru yang dipasang di sekolah dan satu unit Radio Handy Talkie (HT) dipinjamkan ke siswa yang dipakai dalam satu kelompok belajar guna melakukan komunikasi. HT lebih dikenal sebagai alat komunikasi jadul yang lebih sering dipakai panitia acara dan intel polisi.

Ketua RAPI Kepulauan Meranti, Irman Arya mengatakan memfasilitasi sekolah, guru dan siswa belajar menggunakan radio ini sebagai bentuk kepedulian mereka dalam mendukung Kebijakan pemerintah untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh.

Irman juga menyebutkan, upaya tersebut merupakan wujud kepedulian RAPI Kepulauan Meranti terhadap dunia pendidikan dalam rangka adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19.

"Ini adalah bentuk dukungan dan kepedulian kami terhadap dunia pendidikan dimasa pandemi Covid-19. Dimana banyak yang mengeluhkan sistem pembelajaran jarak jauh ini karena keterbatasan yang dimiliki orang tua siswa. Oleh karena itu kami yang prihatin terhadap kondisi ini meminjamkan HT sebagai fasilitas untuk menjalani proses belajar mengajar secara online, menggunakan siaran radio," ujar Irman Arya saat berbincang-bincang dengan GoRiau.com Selasa (4/8/2020) sore.

Irman mengatakan proses belajar menggunakan radio ini memiliki sistem yang sama dengan belajar dari rumah yang dilakukan selama ini. Namun yang membedakan adalah siswa bisa langsung mendengarkan arahan dan penjelasan dari guru melalui HT dan sambungan langsung dari pesawat Rig.

Dijelaskan juga, karena adanya keterbatasan perangkat yang dimiliki, maka proses belajar siswa dilakukan dengan berkelompok di suatu tempat yang disepakati.

"Kita hanya memiliki 10 HT. Jadi untuk satu sekolah kita upayakan untuk membentuk enam kelompok dan satu pesawat Rig yang dipasang disekolah dengan satu antena. Terhadap penggunaan HT ini kita fokuskan untuk kelas 6 terlebih dahulu dan ini kita siapkan secara gratis. Tidak ada kendala, kita hanya dampingi cara pemakaian dengan waktu pemakaian hanya dua jam saja," kata Arya.

Dikatakan Arya, saat ini penggunaan radio tersebut masih dalam tahap ujicoba dan kedepannya jika proses belajar mengajar dari rumah diperpanjang, maka pihaknya siap memfasilitasi sekolah yang membutuhkan.

"Saat ini masih dalam tahap ujicoba, dimana untuk satu sekolah kita jadwalkan satu Minggu dua kali. Sudah ada empat sekolah yang sudah dan akan kita fasilitasi pemakaian HT dan pesawat Rig ini diantaranya SDN 6, 13, dan 17 di Selatpanjang serta SDN 21 di Desa Sesap," ujar Arya.

Sementara itu, untuk wilayah kecamatan lain yang juga memiliki permasalahan dan kendala yang sama, ketua RAPI itu akan berkoordinasi dengan anggotanya yang tersebar di setiap kecamatan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar tersebut.

"Saat ini kita fokus di kecamatan yang bisa terjangkau saja dulu. Namun jika dibutuhkan kita akan berkoordinasi dengan anggota yang berada di setiap kecamatan. Karena saat ini kita memiliki 43 anggota yang memiliki izin penggunaan frekuensi dan 80 simpatisan," kata Arya Irman.

Irman juga mengatakan jika penggunaan HT sebagai media komunikasi pembelajaran jarak jauh sangat efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran melalui radio bisa menjadi alternatif agar semua siswa dapat mengikuti kegiatan belajar-mengajar jarak jauh dengan baik.

"Jaringan internet yang terbatas, dan tidak semua orang tua murid sanggup untuk membeli Android dan paket data sebagai penunjang menjadi hambatan motode belajar tersebut. Untuk itu penggunaan radio dapat dilakukan sebagai alternatif solusi untuk pembelajaran jarak jauh," ungkapnya.

Terakhir dikatakan jika dukungan ini diberikan sebagai sebuah solusi bagi pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait yang masih menemui sejumlah kendala.

"Kami hanya sebagai pembuka jalan saja bagi pemerintah. Apakah dengan solusi yang ditawarkan ini ada tanggapan dari pemerintah. Saat ini kami RAPI Kepulauan Meranti menjadi yang pertama di Riau dan ketiga di Indonesia dalam hal melakukan dan memfasilitasi pembelajaran menggunakan HT," pungkasnya.***