PEKANBARU - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Wahid, SPdI mengomentari lambannya penetapan Calon Wakil Gubernur Riau oleh Partai Golkar. Akibat tak adanya pendamping Gubernur, membuat sejumlah kegiatan pemerintahan selama satu tahun ini terganggu.

Anggota DPRD Riau ini mengatakan, soal siapa yang akan mengisi posisi strategis itu baik berasal dari putera daerah atau tidak adalah hak Partai Golkar yang menentukan. Meski Kementerian Dalam Negeri sudah meminta nama yang ditunjuk, tetapi sampai saat ini belum satu pun nama ditunjuk oleh Partai Golkar.

"Setelah mengalami kekosongan sangat lama, posisi penting ini tak terjawab juga siapa yang akan mengisi. Bagi kami, merasa perlu berbicara mengenai Wakil Gubernur adalah harapan untuk kepentingan masyarakat banyak. Karena itu kami minta kepada Golkar segeralah menunjuk siapa yang akan memegang jabatan tersebut," kata Abdul Wahid, Kamis (17/11/2016).

Menurutnya, seperti apa kriteria yang layak untuk menempati posisi Wagub, adalah hak Golkar, asal memiliki kemampuan secara fisik dan pemikiran untuk membangun daerah ini. Terlepas nantinya akan diambil dari pihak luar sekalipun. Wagub nantinya harus bisa bekerjasama dengan Gubernur dan mampu menggerakkan semua potensi yang ada. Baik berkaitan anggaran, relasi dan lainnya.

"Kita bukan bicara soal etnis tertentu, karena daerah ini dibangun dengan kebhinekaan. Kalau mereka mampu, kenapa harus memaksakan yang tak memenuhi kriteria. Saya kira Golkar punya banyak kader mumpuni, seperti Idris Laena, atau Sudirman Almon yang merupakan tokoh Riau berkiprah di Kepri. Terus juga ada pak Ruspan Aman, atau dari kalangan dewan seperti Supriati, Erizal Muluk, Masnur dan lain sebagainya," imbuh dia.

Baca Juga: Minggu Depan DPP Folkar Janji Turunkan Satu Nama Wagub Riau

Baca Juga: Andi Rachman Diberi Waktu 1,5 Bulan Tentukan Wakil Gubernur Riau

Sebagai kalangan legislatif, Wahid mengaku sangat prihatin dengan kekosongan jabatan penting ini. Ini terlihat dalam beberapa waktu belakangan ini kinerja pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kurang maksimal. Dengan diisinya jabatan Wagub, dia yakin bisa memaksimalkan kinerja Pemprov, terutama membantu mewujudkan program yang berkaitan dengan masyarakat Riau.

"Hari ini kita lihat, serapan anggaran dalam tiga tahun terakhir sangat memprihatinkan. Kinerja pemerintah banyak belum terarah, ekonomi masih lemah, makanya dibutuhkan Wakil Gubernur yang bisa membantu Gubernur dalam menjalankan roda pemerintah," pungkasnya. ***