TEMBILAHAN- Penyebab kematian H Dg Magassing masih menyimpan misteri, hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum menemukan sebab meninggalnya warga Dusun Banjar Sari, Desa Wonosari, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Kejadian tersebut sontak menggemparkan warga Pelangiran, bagaimana tidak, setelah tiga bulan menghilang, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi menggenaskan dimana kepala dan tubuhnya ditemukan di tempat terpisah.

Kapolsek Pelangiran, IPTU M Raffi, saat dikonfirmasi GoRiau.com, Jumat (18/5/2017) sore menuturkan proses otopsi terhadap jasad Dg Magassing, telah dilaksanakan oleh Tim Forensik Bid Dokkes Polda Riau, di Kamar Mayat, RS Raja Musa Sungai Guntung Kecamatan Kateman, Senin (15/5/2017).

Menurut penuturan keluarga korban, diceritakan M Raffi, korban pergi tiga bulan lalu dari rumah untuk pergi berkebun.

Karena tidak kunjung pulang, pihak keluarga akhirnya melakukan pencairan dengan bantun dukun.

''Keluarga korban tidak pernah melaporkan kepada kita kalau korban hilang, mereka menuturkan hanya mencari melalui dukun,'' lanjutnya.

Masih menurut pihak keluarga, dikatakan M Raffi, sang dukun mengatakan bahwa korban di bawa oleh orang halus.

''Kita masih belum mendapatkan titik terang soal kasus ini, hasil otopsi juga satu minggu baru keluar. Anggota juga sudah kita kirim ke TKP, sudah dua hari juga mereka belum pulang,'' tukas M Raffi.

Sebelumnya, Marhadi, seorang warga di Pelangiran kaget saat menemukan tengkorak kepala manusia saat ia pulang dari mencari damar, Minggu (14/5/2017) di Kanal 10,5, Dusun Banjar Sari, Desa Wonosari, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Kemudian, berjarak lebih kurang 3 meter dari penemuan kepala tengkorak, ditemukan sebuah lubang bekas sumur, dengan ukuran 1 × 1 meter, yang ditutupi oleh potongan kayu dan rumput serta pelepah kelapa.

Sumur itu kemudian dibongkar, dan ditemukan potongan mayat tanpa kepala dalam keadaaan telungkup dengan menggunakan kain sarung dan kaki tertekuk ke arah dada.(ayu)