PEKANBARU - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau periode 2017-2022, Asri Auzar,  mengaku kecewa dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat yang tetap melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) ke V Partai Demokrat Riau, Selasa (30/11/2021).

Sebagai informasi, Musda ini akhirnya memutuskan Ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru, Agung Nugroho terpilih secara aklamasi menjadi calon tunggal.

Buntut dari rasa kecewanya tersebut, Asri mengatakan dirinya memilih keluar dari partai berlogo mercy tersebut. Sebab, pelaksanaan Musda ini dinilainya terlalu dipaksakan, mengingat masa jabatan dia masih tersisa hampir satu tahun lagi.

"Musda ini tentu ada tahapan-tahapan, saya dilantik menjadi Ketua DPD pada 2017, selesai tugas saya tahun 2022. Pada hari ini dilakukan Musda. Musda apa namanya? Saya pun tak tahu, Musda kah apa Musdalub?" kata Asri Auzar.

Asri menambahkan, seluruh kader Partai Demokrat yang ada di seluruh Indonesia harus berhati-hati dengan perilaku-perilaku zalim seperti yang dia alami saat ini. Apalagi, dia selama ini berjuang untuk Partai.

"Saya berpesan kepada kader di seluruh Indonesia, untuk berhati-hati terhadap partai kita hari ini. Kita sama-sama berjuang kemarin, siang malam bersama Ketum, namun hari ini Asri Auzar dizolimi," tegasnya.

"Asri Auzar ikhlas menerima ini, mudah-mudahan Allah akan tahu dan memberi balasan pada orang yang menzolimi diri saya ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, Asri Auzar sempat mendapatkan sorotan saat upaya kudeta Partai Demokrat oleh kelompok pendukung Moeldoko. Asri diketahui menjadi orang yang melaporkan indikasi kudeta ini pada AHY.

Tak hanya itu, Asri juga meminta seluruh Ketua DPC Demokrat di Riau untuk memberikan cap darah sebagai bentuk kesediannya menjadi 'perisai' bagi AHY.  Saat AHY mengumpulkan semua Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Asri Auzar juga dipercaya sebagai orator dan pidatonya viral di media sosial.

Sementara itu, Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herman Khaeron, meminta semua kader Partai Demokrat di Riau harus selalu menjaga soliditas.

Dikatakan Herman, dirinya secara pribadi sudah menjumpai Ketua DPD Demokrat Riau periode 2017-2022, Asri Auzar, untuk menyampaikan rencana pelaksaan Musda ini, namun Asri tetap tidak menghadiri Musda ini.

Musda ini, lanjut Herman, sebenarnya sudah diagendakan sejak bulan lalu dan ditunda sebanyak tiga kali, namun Asri Auzar meminta waktu supaya dibentuk panitia Musda ini.

"Dan DPC terus mendesak, dan alhamdulillah hari ini Musda terlaksana dengan baik. Di Musda tadi kami menetapkan Plt Ketua DPD Demokrat Riau sampai akhirnya DPC memutuskan mendukung Bung Agung Nugroho aecara aklamasi," ujar Herman, Selasa (30/11/2021). ***