PEKANBARU - Madu kelulut, mungkin saja masih terasa asing di sebagian telinga masyarakat. Namun, di tangan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Tambak, Provinsi Riau, usaha budidaya madu ini mampu berkembang pesat. Sehingga, menjadi potensi ekonomi lokal yang saat ini sedang berkembang.

Usaha madu kelulut merupakan hasil pendampingan dari program Desa Bebas Api binaan Asian Agri. Dengan ketekunan, hasil budidaya madu kelulut ini pun sudah mulai dipasarkan ke masyarakat sekitar.

Sebagai salah satu daerah yang tergabung dalam program Desa Bebas Api binaan Asian Agri, Regional Head Asian Agri Wilayah Riau, Pengarepan Gurusinga pun mengapresiasi upaya yang dilakukan masyarakat Desa Tambak tersebut dalam mengelola potensi ekonomi lokal.

"Kami mendukung kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi ekonomi lokal yang cocok untuk ditekuni. Salah satunya ialah peternakan lebah kelulut," kata Pengarepan Gurusinga dalam acara halal bi halal sekaligus penyerahan penghargaan Desa Bebas Api, Selasa (2/7/2019).

Usaha budidaya lebah kelulut ini digeluti masyarakat Desa Tambak karena prosesnya mudah, tidak merusak hutan, serta madu yang dihasilkan pun berkhasiat.

Dari hasil budidaya lebah kelulut, terdapat dua jenis madu yang dihasilkan yaitu madu trigona dan cerana. ***