PELALAWAN, GORIAU.COM - Masterplan Bono yang dilakukan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 20 Juni lalu di Pekanbaru, terungkap bahwa Masterplan Bono kini telah menjadi landasan Induk kebijakan pemerintah untuk pengembangan wisata Bono yang terletak di Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan.

''Dengan masterplan Bono itu, pembangunan kawasan tersebut lebih fokus dengan terbagi pada beberapa zona,'' terang Kadisbudpora Pelalawan, H Zulkifli, pada sejumlah media di Pangkalan Kerinci, beberapa waktu lalu.

Zulkifli menjelaskan bahwa sosialisasi masterplan Bono adalah dengan maksud untuk menyusun tahapan-tahapan pengembangan sesuai dengan rencana jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek pembangunan kawasan wisata Bono.

''Tujuannya sendiri yakni sebagai penyusunan dokumen bagi seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder dalam pengerahan sumber daya terkait dengan pengembangan kawasan wisata Bono ini, di samping sebagai rencana pengembangan yang komprehensif, terpadu dan bertahap,'' ujarnya.

Dalam masterplan Bono sebagai landasan induk kebijakan pemerintah ini, sambungnya, tahapan pembangunan kawasan wisata Bono terbagi menjadi empat tahap. Tahap pertama yakni dimulai dari tahun 2014-2016 yang saat ini beberapa diantaranya telah menunjukkan realisasinya bukan dalam perencanaan lagi.

''Di Tahap pertama ini yakni soal perencanaan infrastruktur pendukung kepariwisataan seperti jalan, jembatan, dermaga, terminal dan angkutan darat. Kemudian perencanaan infrastruktur untuk penunjang kepariwisataan seperti misalnya soal listrik, air bersih dan penataan lingkungan kawasan,'' ungkapnya.

Kemudian tahap kedua akan dilanjutkan di tahun 2017-2020, lanjutnya, dimana dalam tahap ini titik berat pengembangan akan berada pada pengembangan home stay, losmen dan hotel di Teluk Meranti sebagai penunjang kepariwisataan Bono di daerah tersebut. Selain itu, dalam kedua ini akan dibangun juga jalan akses ke kawasan kegiatan wisata Bono yang memiliki luas mencapai 600 hektare.

"Dan untuk tahap kedua ini maka kita juga akan menambah menara-menara pengamat Bono," tandasnya.

Dikatakannya, tahapan pembangunan kawasan wisata Bono di tahap ketiga ini akan dimulai di tahun 2021-2025. Di tahap ketiga ini, pembangunan kawasan wisata Bono akan difokuskan pada pematangan lahan fase I kawasan kegiatan wisata Bono yang memiliki luas 600 hektare itu. Diantaranya yaitu pembuatan badan jalan kawasan priortas I dengan pematangan sub kawasan prioritas meliputi kawasan bumi perkemahan atau camping ground dan arena bermain atau playing ground.

"Lalu pembangunan dermaga kawasan kegiatan pada sub kawasan prioritas itu sendiri," ujarnya.

Ditambahkannya, dan untuk tahapan pembangunan kawasan wisata Bono di tahap ke empat ini rencananya akan dimulai tahun 2026-2030. Dalam tahap terakhir ini, pembangunan kawasan wisata Bono akan menitikberatkan pada pembangunan hotel dan cottages, pembangunan public services dan pembangunan utilitas.

"Jadi nantinya dari Pusat, Provinsi dan Pelalawan saling melakukan koordinasi dan komunikasi untuk pengembangan kawasan wisata alam Bono ini," tutupnya. (ilm)