BENGKALIS-Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution prihatin melihat kondisi penghuni di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis sudah sangat melebihi batas atau over kapasitas. Dari kapasitas 392 orang, dihuni 1.600 orang narapidana maupun tahanan.

"Kami prihatin dengan kondisi yang disampaikan ini, kapasitasnya hanya 392 orang namun saat ini diisi 1.600 orang lebih. Tentu sangat memprihatinkan, meski hampir semua kondisi Lapas seperti itu," ungkap Wagubri didampingi Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, Maizar di sela-sela mengunjungi Lapas Kelas IIA Bengkalis, Selasa (19/11/2019).

Dari 1.600 penghuni napi di Lapas Bengkalis, 87 persen merupakan kasus tindak pidana penyalahgunaan narkoba. "Harus ada upaya-upaya daerah untuk mengatasi kondisi Lapas melebihi kapasitas ini. Salah satunya adalah landasan hukum dan harus sesuai ketentuan. Meskipun itu niat baik, belum tentu menjadi kebaikan. Tidak sesuai aturan akan menyebabkan masalah," katanya lagi.

Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Khairul Umam yang turut mendampingi Wagubri, juga mengaku turut prihatin dengan kondisi Lapas Bengkalis. Mengatasi persoalan tersebut, juga sudah ada dilakukan upaya dengar pendapat, Lapas Kelas IIA mengusulkan agar bangunan hunian para napi ditingkatkan dengan anggaran sekitar Rp6 miliar. Khairul Umam juga akan berusaha memperjuangkan anggaran itu dan kembali melakukan koordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

"Insyaallah akan kami perjuangkan itu untuk anggaran tahun 2020 dan akan dikonsultasikan kembali dengan TAPD. Karena dari usulan sebesar Rp6 miliar sudah ada persetujuan sebesar Rp1 miliar. Dengan melihat kondisi kapasitas Lapas dari dekat ini, penambahan anggaran bisa jadi pertimbangan," imbuhnya.

Turut mendampingi Wagubri, Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto, Dandim 0303 Bengkalis Timmy Prasetyo Harmianto, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau H Chairul Riski, Danposal Bengkalis Lettu Arif Prasetya dan Staf Ahli Bupati Bengkalis.***