JAKARTA - Dialog bertajuk "Apakah masa Depan Atlet Indonesia Sudah Terjamin?" yang digelar Komunitas Olahraga Indonesia (KORI) di Media Centre Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin, 10 Desember 2018 mendapat tanggapan positif.

Pada dialog tersebut, banyak pengurus cabang (PB/PP) yang memberikan masukan dan saran kepada KORI demi perbaikan prestasi olahraga Indonesia. Salah satunya adalah Wakil Ketua PB PABBSI (angkat besi), Joko Pramono. Sebagai salah satu cabang olahraga yang selalu mengirimkan atletnya ke Olimpiade, dia berharap cabang lain bisa mengikuti kiprahnya. Tentunya, itu harus mendapat bantuan dari KORI.

Ketua KORI, Harry Warganegara mengatakan, ada dua jenis rekomendasi yang bisa dipetik dalam dialog. Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah.

Rekomendasi pertama, yaitu masalah yang bersangkutan dengan kepentingan atlet dan mantan atlet. Kedua, rencana kerja atau blue print olahraga Indonesia. “Kami minta masukan ke KOI, KONI, DPR dan ketua umum PB. Kami ajak juga atlet dan mantan atlet membuat rumusan dan masukan sebanyak-banyaknya, kita sharing. Sasaran utama kita ingin mewujudkan keinginan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” kata Harry.

Ketua Umum KOI, Erick Thohir yang kini masih menjabat Ketua Inasgoc mendukung pendirian KORI. Dia menyebut KORI bukan pesaing KONI maupun KOI. Menurutnya, komunitas tersebut hadir sebagai sebuah kepedulian terhadap masa depan atlet Indonesia sehingga prestasi olahraga nasional terus berkembang dan meningkat.

Selain itu, kata Erick Thohir yang juga menjadi Keynote Speaker, KORI juga mendorong pemerintah agar Indonesia mencalonkan tuan rumah Olimliade 2032. “Ide bagus (mendirikan KORI), ini bukan saingan KONI dan KOI. Tapi KORI adalah LSM yang akan memperjuangkan atlet dan olahraga Indonesia. Acara ini diharapkan tidak hanya diskusi, tapi juga rekomendasi ke pemeringah,” ujarnya.

Mantan peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti mengatakan, perhatian pemerintah cukup bagus kepada atlet. Selain menyediakan bonus yang cukup besar juga diberikan hak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Luar biasa perhatian pemerintah terhadap atlet berprestasi. Tapi, kita berharap mantan atlet berprestasi juga diberikan perhatian," kata Susy Susanti sembari mempertanyakan hilangnya program Tunjangan Hari Tua yang pernah diluncurkan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). ***