JAKARTA - Menginjak hari ke-7 pascalongsor yang menimbun Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tim SAR gabung terus melakukan upaya pencarian korban longsor.

Hingga Minggu (6/1/2019) pagi, dari 100 orang terdampak longsor, tim SAR gabungan telah menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan masih dalam pencarian, dan 3 orang luka. Dari 3 orang luka tersebut 1 orang luka berat masih dirawat di RS Pelabuhan Ratu dan 2 orang sudah diperbolehkan pulang.

31 korban meninggal dunia semuanya sudah berhasil teridentifikasi oleh petugas medis.

Berikut data korban meninggal dunia yang sudah ditemukan dan diketahui identitasnya berdasarkan informasi yang didapat GoNews.co dari BNPB:

Senin 31/12/2018: Hendra (Lelaki), Sasa (Perempuan)

Selasa 1/1/2019: Ukri (L) 50 tahun, Riska (P) 27 tahun, Rita (P) 15 tahun, Yanti (P) 38 tahun, Ahudi (L) 60 tahun, Suryani (P) 35 tahun, Jumhadi (L) 47 tahun, Yami (P) 26 tahun.

Rabu 2/1/2019: Sukiman (L) 70 tahun, Umih (P) 70 tahun, Endu (L) 43 tahun.

Kamis 3/1/2019: Mulyani (P) 60 tahun, Madtuha (L) 50 tahun, Andra Maulana (L) 8 tahun, Adsa (L) 45 tahun, Miah (P) 40 tahun.

Jumat 4/1/2019: Nanih (P) 45 tahun, Sugandi (L) 41 tahun, Artemah (P) 85 tahun, Ernawati (P) 14 tahun.

Sabtu 5/1/2019: Ecih (P) 15 tahun, Serly (P) 3 tahun, Sukiat (L) 56 tahun, Asep (L) 38 tahun, Lina Wati (P) 13 tahun, Suyeti (P) 20 tahun, Adsih (P) 40 tahun, Mirha (L) 60 tahun, Armi (P) 45 tahun.

"Tim SAR berupaya keras hari ini kedua korban berhasil ditemukan. Tim SAR gabungan yang dikoordinir Basarnas dibantu oleh TNI, Polri, BPBD, SKPD, PMI, Tagana, NGO, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban sejak kejadian longsor pada 31/12/2018 sore. Kondisi cuaca yang cerah sangat mendukung operasional di lapangan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Daerah di Kabupaten Sukabumi kata dia, banyak yang rawan longsor. Kondisi topografi perbukitan dengan batuan penyusun yang porus, gembur dan lepas menyebabkan mudah longsor. Banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor menyebabkan tingkat risiko longsor tinggi.

"Selama 10 tahun terakhir telah terjadi 132 kali longsor di Sukabumi dengan beberapa kejadian diantaranya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Misal longsor di Kecamatan Cireunghas pada 28/3/2015 menyebabkan 12 orang meninggal dunia, 293 orang terdampak, dan 11 rumah rusak," tandasnya.

Mitigasi longsor ini katanya lagi, masih memerlukan banyak perhatian, baik mitigasi struktural seperti penguatan tebing, pemasangan sistem peringatan dini longsor, penghijauan dan lainnya, juga mitigasi non struktural seperti pemetaan, sosialisasi, tata ruang, pendidikan kebencanaan, gladi dan lainnya.

"Puncak musim penghujan sebagian besar wilayah Indonesia adalah Januari hingga Februari. Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya," pungkasnya.***