PEKANBARU - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Riau, Indra Gunawan Eet mengakui pihaknya hilang kendala dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) di Indragiri Hulu beberapa hari yang lalu.

Sebagai informasi, dari sekian banyak Musda dilaksanakan Golkar Riau hanya Indragiri Hulu yang berakhir dengan ricuh hingga 'deadlock'.

Dikatakan Ketua DPRD Riau ini, berdasarkan intruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), pelaksanaan Musda harus berakhir dengan aklamasi seperti Musyawarah Nasional (Munas). Hal ini untuk menghindari adanya perpecahan internal.

"12 Kabupaten kota diharapkan aklamasi, apa yang terjadi di Inhu itu tak terduga, mungkin waktu itu kawan-kawan (pengurus DPD I) sibuk di Jakarta, jadi kita 'lost control' lah," kata Pria yang biasa disapa Engah Eet ini kepada GoRiau.com, Senin (31/8/2020).

Pun begitu, dalam organisasi hal-hal seperti itu biasa. Karena tak mungkin semua daerah bisa berjalan dengan baik sesuai harapan, tentu ada yang tidak sesuai harapan.

"Itu biasa. Tak mungkin semua berjalan baik. Ibarat kelapo lah, tak mungkin semuo kelapo tu satu tandan bagus semuo," tegasnya.

Musda Golkar Inhu sendiri sampai hari ini belum menunjukkan tanda-tanda kelanjutan, bahkan Sekretaris SOKSI Inhu, Ilham Permana menjadi korban kericuhan dan mengalami luka di pergelangan tangan. Ilham pun sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian.***