PANGKALAN KERINCI - Setelah proyek rehab gedung DPRD Kabupaten Pelalawan menjadi sorotan. Kini proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui tutur turut menjadi perhatian dan sorotan tajam.

Pasalnya, dua proyek pemerintah bernilai miliaran ini ditengarai dimonopili oleh orang yang sama, meski berbeda nama perusahaannya.

Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Pelalawan, Rinto S.Sos, usai meninjau proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui, Rabu (12/12/2018). Rinto mengaku kecewa atas kondisi progres proyek fasilitas kesehatan di Ukui tersebut.

Ia mengungkapkan, kontraktor terlihat kurang profesional terhadap target pekerjaan. Proyek ini dipastikan bakal putus kontrak lantaran progres tidak akan tercapai sampai habis masa kerja yang diperkirakan baru 35 persen.

"Ini (proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui) orang yang sama dengan kontraktor rehab gedung DPRD. Kok bisa, kontraktor sama yang mengerjakan meski nama perusahaan beda," terang politisi Golkar.

Menurutnya, informasi ini didapat ketika ia meninjau pekerjaan proyek pembangunan puskesmas rawat inap Ukui.

"Tadi, ketika ditanya ke pekerja bangunan, nama bosnya sama dengan yang mengerjakan rehab gedung DPRD yang juga putus kontrak," bebernya.

Rinto sangat menyayangkan sistem lelang saat ini, alih-alih agar proyek dapat berjalan dan terlaksana dengan baik yang terjadi dilapangan malah sebaliknya.

"Inilah kelemahan sistem lelang, masyarakat malah dirugikan. Kita minta pihak lelang benar-benar selektif kedepan untuk menentukan pemenang lelang," tegasnya kepada GoRiau. ***