JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali terus bergerak cepat menyikapi sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Dua langkah cepat yang dilakukan untuk mempercepat pencabutan sanksi WADA yakni memaksimalkan kerja tim akselerasi dan investigasi, serta melakukan  investigasi untuk pembenahan.

Menurutnya, menanggapi sanksi WADA pemerintah Indonesia akan bergerak dengan dua pendekatan yang diharapkan akan mempercepat pencabutan sanksi WADA serta investigasi untuk pembenahan.

"Kita jalan dengan paralel supaya mempercepat pencabutan sanksi WADA, pengalaman di 2016 lalu kita dua bulanlah waktu itu, cuma tidak heboh karena pas tidak ada kejuaraan. Kemudian investigasi, karena dalam pembenahan ini saya sangat memerlukan investigasi ini pasti ada orang yang main dibelakang ini, biar rekomendasi dari tim ini yang bisa menemukan oknum yang akhirnya jadi seperti ini," urainya

"Terkait sanksi WADA, saya langsung membuat tim untuk segera menindaklanjuti dan akselerasi apa yang diminta WADA serta investigasi, harus ada orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang menyebabkan Indonesia di sanksi ini," kata Menpora Amali saat menjadi narasumber secara virtual dengan Kompas TV program 'Sapa Indonesia Pagi', Selasa (19/10).

Lebih lanjut, Menpora Amali menyebut bahwa tim akselerasi dan investigasi ini independen dan objektif karena tidak ada anggota dari Kemenpora. "Supaya tim ini independen maka tidak ada orang dari kita, dua dari NOC, dua dari LADI dan dua dari perwakilan cabor yang sering ada kegiatan luar negeri yakni bulutangkis dan angkat besi," jelas Menpora Amali.

"Tim ini saya bentuk dan dari pemerintah hanya memfasilitasi. Ketuanya langsung dipimpin oleh Ketua NOC Indonesia, Raja Sapto Oktohari. Beliau juga bergerak cepat malam nanti akan berangkat ke Eropa untuk juga menyampaikan masalah ini karena akan berkumpul di IOC Meeting pasti ada WADA disitu," imbuh Menpora Amali.

Menpora juga mengatakan hasil tes doping dari atlet PON XX Papua 2021 saat ini sedang ditunggu oleh WADA (Badan Anti-Doping Dunia). Ini sebagai bentuk perubahan atas komunikasi yang sebelumnya sempat tersendat sehingga mengakibatkan jatuhnya sanksi WADA kepada Indonesia

"Mohon dukungan dan mohon waktu tim ini sedang bekerja dan apapun rekomendasi tim akan saya jalankan. Sebagai informasi aggota LADI saat ini sudah tidak ada yang merangkap jabatan dan tidak ada yang dari Kemenpora karena dari WADA tidak memperbolehkan ada yang merangkap jabatan," tambah Menpora Amali. ***