MEDAN – Polisi mengungkap tujuan bahan bakar minyak (BBM) palsu dari kapal yang ditangkap di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ternyata minyak oplosan itu akan dijual ke industri-industri yang ada di Riau.

"Ini akan dijual ke Pekanbaru, Riau ya untuk industri-industri yang ada di sana," kata Ditpolairud Polda Sumut Kombes Toni Ariadi Effendi, Senin (5/12/2022).

Toni mengatakan mereka mengambil minyak mentah dari Peureulak, Aceh dengan harga Rp 5.200 kemudian diolah hingga diperjual belikan kembali.

"Ini memang dia ambil minyak mentah di Peureulak beli di sana dengan harga Rp5.200," ujar Toni

"Kemudian diolah dicampur dengan pertalite yang dijual atau dibeli oleh kadang-kadang dari perusahaan yang melakukan 'ngencing', ditampung, dan dicampur sehingga campurannya tergantung banyaknya, mau banyak yang dari Pereulak atau banyak yang pertalitenya. Itu memang tak ada takaran. Itu modusnya hingga mereka mencampur kemudian dibakar. Misalnya mereka dapat 10 ton dicampur minyak mentahnya 10 ton kadang- kadang ada 2 ton dicampur pertalite atau apa, dicampur dibakar hasilnya bisa 8-9 ton, itulah dijual," tambah Toni.

Selanjutnya, Toni juga menjelaskan soal tindakan mereka memuat BBM palsu itu di Pelabuhan Belawan. Hal itu dilakukan karena kapalnya cukup besar dan hanya bisa dilakukan di situ.

"Memilih di sini karena memang kapal ini panjangnya 58 meter jadi tidak bisa mereka mencari pelabuhan sembarangan, minimal harus panjangnya lebih dari kapal mereka. Sehingga di Belawan ini karena banyak kapal masuk dan dia juga merasa ada delivery order (Do) palsu ya makanya mereka merasa aman di pelabuhan (Belawan)," ujar Toni.

Toni menyebut mereka memuat BBM oplosan itu ke Belawan tak hanya sekali. Hal itu, dilakukan berkali-kali dan diperkirakan hampir 15 truk tangki masuk ke situ membawa solar.

"Proses muatnya tidak langsung. Dan dia menggunakan DO (palsu) yang seolah-olah dari Pertamina," sebut Toni. ***