PEKANBARU - Dinamika pemilihan Wakil Bupati Kampar masih saja belum menunjukkan tanda akan berakhir, tarik ulur masih terus terjadi antara partai koalisi. Semua masih mempertahankan egonya masing-masing.

Putra Almarhum Bupati Kampar, Azis Zaenal, Yuyun Hidayat menyampaikan tanggapannya terhadap kondisi perpolitikan yang ada di tingkat partai koalisi. Dimana, proses ini terus mengalami kendala sampai hari ini.

Untuk informasi, Bupati Kampar Azis Zaenal meninggal dunia pada tanggal 27 Desember 2018 silam. Selang dua bulan, Wakil Bupati Kampar, Catur Sugeng dilantik menjadi orang nomor satu di Kabupaten Negeri Serambi Mekah ini.

Sejak Catur menjadi penguasa tunggal, Catur belum juga menunjuk siapa yang akan menjadi pendampingnya. Padahal, Catur sendiri dilantik pada tanggal 12 Februari 2019. Artinya, lebih dari satu tahun yang lalu.

Kala itu, DPRD Kampar sudah menunjuk Repol sebagai Ketua Panitia Pemilihan Wakil Bupati Kampar. Saat itu, Repol berstatus sebagai Ketua Komisi I DPRD Kampar.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan partai Azis Zaenal sudah menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) dan menunjuk putra sulung Azis, Afrizal Hidayat sebagai Calon Wakil Bupati Kampar.

Masing-masing Parpol koalisi sudah menunjuk perwakilannya untuk berembuk, sehingga menetapkan dua nama saja untuk selanjutnya dipilih oleh DPRD Kampar melalui voting.

Namun, rapat pembahasan dikalangan partai koalisi memang terhambat karena Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu hingga pelantikan DPRD di bulan September 2019.

"2019 memang kita usulkan satu nama, yaitu Afrizal Hidayat. Koalisi membentuk tim kecil untuk berembuk, dari PPP kita mengutus Ketua DPC PPP Kampar Hendra Yani dan lainnya sebagai perwakilan," ujar Yuyun kepada GoRiau.com, Senin (27/7/2020).

GoRiau Usulan Calon Wabup Kampar yang
Usulan Calon Wabup Kampar yang menyertakan nama Yuyun Hidayat.

Mulai dari September itu, rapat koalisi belum juga melahirkan kata sepakat, hingga akhirnya pada Maret semua konsentrasi para penyelenggara daerah terfokus pada Covid-19.

Seiring berjalannya waktu, dinamika terus terjadi mulai dari Golkar yang mengusulkan nama Maryenik Yanda hingga PKS yang mengusulkan tiga nama, yakni Surya Darmawan, Tamaruddin hingga Yuyun Hidayat.

Gerindra sendiri menyatakan dukungannya kepada PPP, dimana Sekretaris DPD Gerindra Riau, Hardianto menegaskan Gerindra memberi dua opsi, yakni antara kader Gerindra atau putra dari Azis Zaenal.

Komunikasi politik terus terjadi di tengah badai Covid-19, hingga akhirnya semua partai sepakat mengusulkan tiga nama dan ditandatangani oleh semua Ketua Partai.

Tiga nama itu ialah Ketua DPD Golkar Kampar, Ahmad Fikri yang diusung oleh Golkar, padahal sebelumnya Golkar sudah sepakat mengusung nama Maryenik Yanda.

GoRiau Dukungan Golkar kepada Maryeni
Dukungan Golkar kepada Maryenik Yanda untuk bisa menjadi Wabup Kampar.

Kemudian nama pengusaha Surya Darmawan yang diusung oleh Gerindra, Nasdem, PKB dan PKS. Dari PPP, nama Hendra Yani tiba-tiba muncul dan menghilangkan nama Afrizal Hidayat yang merupakan produk hasil Rapim.

"PPP tidak pernah berubah sampai hari ini. Kalau pertanyaannya kenapa Hendra Yani? Itu pertanyaan bagus. Saya tak bisa jawab, begitu dengan pengurus PPP di Kampar. Karena yang diusung itu Hendra Yani dan yang menandatangani juga dia, silahkan tuan-tuan menilai sendiri," ujar Yuyun.

GoRiau Putra Azis Zaenal, Afrizal Hid
Putra Azis Zaenal, Afrizal Hidayat.

Tapi, nama Hendra Yani sendiri sudah dicabut dari rapat koalisi dan PPP sudah memberikan surat tugas kepada Afrizal untuk menjalin komunikasi dengan parpol koalisi. Artinya, kesepakatan tiga nama tadi harus diulang lagi dari awal.

"Hendra kemarin juga sudah dipanggil sama DPW, sekarang ini kondisi sudah kembali ke jalur yang benar. Di luar itu tadi biasalah dinamika politik. Sekarang kembali ke jalur yang normal. Di luar itu biasalah dinamika," ulasnya.

GoRiau Surat keputusan bersama seluru
Surat keputusan bersama seluruh partai koalisi dan ditandatangani oleh semua Ketua partai.
"Namanya juga gula, pasti banyak yang mengejar. Ada yang pakai cara baik ada yang tidak," ulasnya lagi.

Yuyun berharap, Catur dan partai koalisi segera menunjuk Wabup karena bagaimanapun jutaan orang di Kampar tidak bisa dipimpin oleh satu orang saja, sehingga penunjukkan Wabup adalah sesuatu yang urgent.

Afrizal Hidayat, lanjut Yuyun, adalah orang yang tahu persis bagaimana visi misi Azis Zaenal-Catur Sugeng karena dia mendampingi dari awal sampai pemerintahan Azis-Catur berjalan.

"Harus secepatnya. Jadi begini, kita saja hidup perlu pendamping, apalagi jika berurusan dengan rakyat banyak, jutaan orang loh. Sendirian itu berat. Pendampingnya juga harus yang paham, karena ada juga yang mau mendampingi tapi dia tidak paham. Kalau nawaitu-nya ada, bisa dipercepat kok. Jadi nawaitu aja intinya. Saya tak mau menuduh apa-apa, biarlah masyarakat yang menilai," tutupnya. ***