SELATPANJANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau diharapkan bisa mengucurkan dana sebagai antisipasi terjadinya kebakaran di daerah-daerah yang rawan terbakar. Antisipasi dinilai sangat baik daripada mengatasi andai sudah terjadi kebakaran.

Sebagaimana disampaikan Camat Tebingtinggi Timur (3T), Helfandi SE MSi, Minggu (6/12/2015). Kata Helfandi, harusnya anggaran besar yang ada di BPBD Riau berikan kepada kabupaten kota yang rawan karlahut.

"Berikan minimal Rp1 miliar untuk pembuatan sekat kanal. Saya kira hal tersebut lebih bermanfaat," kata Helfandi.

Disampaikan Helfandi juga, pemberian dana ke tiap daerah itu dinilai sangat tepat karena mengantisipasi lebih baik daripada sudah kejadian karlahut baru ditanggulangi. Atau, tambah laki-laki yang akrab dipanggil Iin, dana itu keluar sudah ada status darurat oleh bupati/ walikota atau gubernur.

"Sama saja dengan masyarakat sudah lemas kena asap atau ispa baru dana itu dicairkan," ujarnya.

"Intinya kami berharap BPBD Riau harus bisa membantu dalam bentuk pembuatan sekat kanal," tambah Iin.

Diceritakan laki-laki berkacamata ini, beberapa waktu lalu pernah ada survei dari BPBD Provinsi Riau untuk membuat sekat kanal di Kecamatan 3T dan Rangsang, namun sampai sekarang tidak keluar. Andai BPBD Riau ragu, sekat kanal dapat mengantisipasi karlahut, itu sangat tidak wajar. Sebab, pada beberapa desa di Kecamatan 3T yang sudah ada sekat kanal karlahut turun drastis bisa dikatakan zero hotspot.

"Kalau untuk Kecamatan 3T ini tak kurang 300 sekat kanal, dan itu tidak termasuk kanal-kanal yang dibuat oleh pemilik izin HTI. Kita punya pengalaman buruk tahun 2014 lalu, terjadi karlahut yang sangat luas, kita tidak ingin hal itu terjadi. Untuk itu, bantuan BPBD Riau untuk membangun sekat kanal sanga diharapkan," tuturnya lagi. ***