PEKANBARU – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau masih menimbulkan aksi penolakan dari sejumlah kalangan. Hari ini, massa mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR) mengambil giliran untuk memprotes kenaikan harga minyak tersebut, Kamis (15/9/2022) sore.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Riau Marwan Yohanis mengatakan pihaknya menghargai perjuangan masyarakat yang diwujudkan dalam aksi-aksi demonstrasi tersebut. Ia menilai, aksi ini merupakan salah satu bentuk perjuangan yang memang harus dilakukan.

"Namanya aspirasi ada yang cepat dan ada yang membutuhkan perjuangan panjang (untuk diwujudkan). Tidak apa-apa kita mengapresiasi dan menghargai penyampaian aspirasi yang baik dan tidak anarkis," ujarnya.

Sementara itu, ia menanggapi bahwa kenaikan BBM merupakan kebijakan pemerintah yang sudah mempertimbangkan berbagai aspek. Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM sebenarnya juga hanyalah pencabutan subsidi.

"Memang kita baru saja menghela nafas setelah terhimpit pandemi Covid-19. Tahu-tahu subsidi BBM dicabut, sementara kita sudah terbiasa dengan subsidi," jelasnya.

Adapun terkait aspirasi mahasiswa UIR tersebut, ia menjelaskan sudah melakukan diskusi dengan mahasiswa. Dimana, pihaknya meminta agar perwakilan mahasiswa kembali datang esok hari untuk hearing.

"Tentu tidak bisa banyak mahasiswa kita terima, karena kapasitas ruangan kita," pungkasnya. ***