PEKANBARU – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru sudah melakukan uji sampel terhadap permen lunak produksi China yang diduga menyebabkan keracunan pada 18 siswa SD di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Senin (12/9/2022) kemarin. BPOM Pekanbaru juga sudah berkoordinasi dengan BPOM Kabupaten Inhil untuk melakukan penelusuran.

"Sampel yang dicurigai penyebab keracunan pada siswa, saat ini sedang proses pengujian di BBPOM Pekanbaru," ujar Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Yosef Dwi Irwan, Rabu (14/92022).

Ia menjelaskan, BPOM juga akan melakukan pemeriksaan kepada distributor produk terkait izin edar dan menelusuri bagaimana proses pengolahan produk.

"Kami akan menurunkan tim untuk menelusuri ke tingkat distributor sambil menunggu hasil pengujiannya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Inhil, AKBP Norhayat Sahmad memastikan para pelajar SDN 005 Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, yang keracunan permen lunak buatan China pada Senin (12/9/2022) kemarin, kondisinya sudah membaik.

"Informasi terakhir, alhamdulilah, anak-anaknya (18 pelajar yang keracunan, red) sudah sehat dan beraktivitas kembali," kata Norhayat kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (14/9/2022). ***