PADANG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo menegaskan, ada tiga masalah utama yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam rangka membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia. Ketiganya menyangkut masalah dalam instrumental kemaritiman, struktural kemaritiman dan kultural kemaritiman.

Hal ini dikemukakan Mendagri ketika memberikan makalah dalam seminar Membangun Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang diadakan TNI AL bekerjasama dengan Kemendagri di Auditorium Gubernuran Sumbar di Padang, Kamis (31/3/2016).

Ketiga masalah itu, sambung Mendagri, pertama soal instrumental kemaritiman, ini sangat terkait dengan berbagai aturan dan regulasi serta kebijakan yang ada saat ini. Aturan yang ada harus diselaraskan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam mengatur aspek maritim, pengelolaan laut, perikanan dan potensi perairan Indonesia.

Sedangkan masalah kedua, kata Tjahjo, masalah struktural, lembaga yang ada, mulai dari Menko Maritim dan Sumber Daya, harus berkoordinasi dan bersinergi secara bersama-sama dengan lembaga yang ada, termasuk pemerintah daerah yang menangani potensi kelautan.

"Yang terpenting sekali adalah masalah budaya, ini sangat erat hubungannya dengan mind set, paradigma para pelaku pengambil kebijakan. Yakni pembangunan yang diarahkan pada kemaritiman yang selama ini pembangunan masih berkarakter daratan dan agraris," katanya.

Untuk itu, sambung Mendagri, pihaknya akan mendukung dan mendorong peran pemerintah provinsi melakukan pengendalian dan perencanaan program bidang kelautan dan penganggaran hingga kabupaten/kota.

"Kami mendorong gubernur melakukan koordinasi, integrasi dan sinergi keterpaduan progam peningkatan bidang kelautan yang bersifat lintas sektoral dan lintas wilayah. Mari bersama-sama mengembangkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia," tegasnya. (***)