JAKARTA - Sejumlah atlet elit tenis meja nasional tidak mau ketinggalan meramaikan Liga Tenis Meja Indonesia 2022 Seri I yang akan berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) KONI Bandung, Jawa Barat, 3-5 Juni 2022. Di kelompok putra ada Bima Abdi Negara, Vicky Supit, Lucky Gortani, Nael dan di kelompok putri ada Mira, Cristine, Azizah, dan Gustine. 

"Liga Tenis Meja Indonesia 2022 ini akan mengingatkan kembali adanya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang dulu banyak melahirkan pemain kelas dunia seperti Anton Suseno, Toni Meringgi, Lingling Agustin, dan Rossi Abubakar yang mampu menembus Olimpiade. Tampilnya atlet elit tenis meja nasional itu sebagai gambaran betapa hausnya mereka akan kompetisi dan kerinduan bisa meramaikan Pekan Olahraga Nasional (PON) serta ajang multi event SEA Games, Asian Games dan Olimpiade,"  kata Ketua Penanggung Jawab Liga Tenis Meja Indonesia 2022, Singgih Yehezkiel di Jakarta, Kamis (26/5/2022). 

Indonesia pernah mengirim atlet tenis meja ke Olimpiade, seperti Toni Meringgi (Olimpiade Seoul 1988), Anton Suseno (Olimpiade Bercelona 1992 dan Olimpiade Athlanta 1996 dan Olimpiade Sydney 2000), dan Lingling Agustin (Olimpiade Barcelona 1992), Rossy Syech Abubakar (Olimpiade Barcelona 1992, Atlanta 1996 dan Sydney 2000) dan Ismu Harinto (Olimpiade Sydney 2000).

Kini, tenis meja Indonesia telah terbelenggu selama 11 tahun akibat terjadinya dualisme kepengurusan. Akibatnya, cabang olahraga (cabor) tenis meja yang merupakan cabor Olimpiade ini tidak dipertandingkan untuk pertama kalinya pada PON 2020 Papua. Bukan hanya itu, Timnas Tenis Meja Indonesia sudah tidak memperkuat Kontingen Indonesia mulai SEA Games 2017 Kuala Lumpur, SEA Games 2019 Filipina dan SEA Games 2021 Vietnam. 

"Saya bukan pengurus PB PTMSI atau pengurus PP PTMSI. Dan, saya juga tidak punya kepentingan apapun menggelar Liga Tenis Meja Indonesia 2022 ini. Misi saya agar tenis meja Indonesia bisa mendapatkan perhatian dan kembali pada era seperti dulu tanpa polemik," jelas Direktur Silatama tahun 2019-2001 ini. 

Selain atlet elit nasional, kata Yehezkiel yang rutin menggelar pertandingan, Liga Tenis Meja Indonesia yang diikuti 120 atlet tenis meja ini juga melibatkan klub elit diantaranya PTM Stoni Jakarta, PTM Sukun, PTM Prima, dan PTM Telkom indonesia.

Sesuai jadwal, Liga Tenis Meja Indonesia akan digelar dalam tiga seri. Setelah di Bandung, kata Singgih Yehezkiel, akan ada dua seri lagi. Liga Tenis Meja Indonesia akan mempertandingkan empat kategori, yaitu Beregu Swatyhling putra dan putri serta Tunggal Inter Master putra dan putri.

Ayah pecatur nasional putri, GMW Irene Kharisma Sukandar ini berharap Liga Tenis Meja Indonesia bisa kembali memunculkan prestasi atlet yang kelak mewakili Merah Putih di ajang internasional. ***