PASAMAN BARAT – Sekitar 500 orang warga korban gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat, terpaksa menjalani puasa Ramadhan 1443 H ini di pengungsian.

Dikutip dari Inews.id, mereka masih harus bertahan di tempat pengungsian di Simpang Timbo Abu, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, karena rumah mereka rusak akibat gempa beberapa waktu lalu.

''Masih ada sekitar 500 warga yang bertahan di pengungsian karena rumah mereka rusak akibat gempa,'' kata anggota Badan Musyawarah Simpang Timbo, Abu Jul, Selasa (5/2/2022).

Abu menambahkan, para warga masih takut kembali ke rumah karena khawatir gempa susulan datang lagi. 

''Saat ini sebenarnya ada persoalan mental untuk kembali ke rumah. Tentu pemahaman ini harus diberikan secara perlahan-lahan,'' katanya.

Sementara itu, warga yang masih bertahan di pengungsian, Sina (55) mengatakan, dia belum bisa kembali ke rumah karena rumah belum diperbaiki.

''Rumah belum diperbaiki. Untuk sementara biarlah di tenda dahulu,'' katanya.

''Mudah-mudahan secepatnya rumah yang rusak diperbaiki dan ada yang membantu hunian sementara atau hunian tetap,'' harapnya.

Selama tinggal di pengungsian, Sina memenuhi kebutuhan sehari-hari dari bantuan dari berbagai pihak.

Menurut data pemerintah, gempa yang terjadi pada 25 Februari 2022 menyebabkan 13 orang meninggal dunia serta mengakibatkan 4.038 rumah rusak di Pasaman Barat.***