PEKANBARU - Bono Tailor merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi dan memiliki ciri khas melayu, seperti pakaian melayu, songket, tanjak, dan capal (alas kaki tradisional melayu).

Saat ini UMKM Bono mulai dikenal dan produknya makin dipercaya masyarakat. Hal itu terlihat ketika salah satu warga Riau langsung menghampiri stand UMKM Bono untuk dibuatkan pakaian melayu, lengkap dengan tanjak dan songket pada acara pelantikan pengurus Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Riau di Aula Gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri (BRK) Syariah, beberapa waktu lalu.

"Alhamdulillah kemarin waktu buka stand di pelantikan pengurus DMDI Riau, kami menerima pesanan dari dua orang yang minta dibuatkan pakaian melayu lengkap dengan tanjak dan songket," kata Putra Hendria Rokan, pemilik UMKM Bono saat diwawancarai di Pekanbaru, Rabu (6/9/2023).

"Selain itu juga ada pesanan dari Ketua Lembaga Adat Melayu Kecamatan Bukit Raya, pesanan tanjak untuk grup kompang, dan juga ada 6 buah tanjak terjual," tambahnya.

Saat membuka stand di BRK Syariah, UMKM Bono memajang produk unggulannya seperti baju melayu, songket, tanjak kreasi Dendam Tak Sudah, serta tanjak warisan Nahkoda Trong dan Balong Raja.

Beberapa waktu lalu, UMKM Bono juga mengambil peluang untuk mempromosikan produknya di acara Focus Group Discussion (FGD) Akselerasi Ekspor Halal Provinsi Riau Komite Daerah Ekonomi Dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Riau Tahun 2023.

Sebagai mitra Bank Riau Kepri Syariah, UMKM Bono aktif mengikuti sejumlah event dan bazar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Riau, seperti Riau Expo, Gebyar Lelang UMKM, Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), dan sebagainya."

Semenjak menjadi mitra BRK Syariah, produk-produk kami mulai diminati dan dipercaya oleh masyarakat. Contohnya saat Gernas BBI dan BBWI yang diselenggarakan di halaman kantor Gubernur, satu hari sebelum malam penutupan saja terjual kurang lebih 30 tanjak," ujarnya.

"Dan kemarin saat pelantikan pengurus DMDI Riau, kita menerima pesanan 2 pasang baju melayu lengkap. Itu bajunya sudah kita ukur di tempat, dan dalam waktu dekat akan diambil yang memesan," tambahnya.

Ia berharap UMKM Bono yang ditekuninya akan terus berkembang sehingga meningkatkan ekonomi keluarga dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi anak muda yang kreatif, terutama yang pandai menjahit untuk diajarkan membuat tanjak, pakaian melayu, dan sebagainya.

"Saat ini usaha kita masih bersifat rumahan, artinya, produk yang kita hasilkan masih kita pajang di rumah. Mudah-mudahan kalau ada rejeki lebih kita akan menyewa tempat untuk produk yang telah kita hasilkan agar mudah dikunjungi dan diketahui masyarakat banyak," pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini lokasi UMKM Bono berada di Marpoyan, tak jauh dari Kampus Universitas Islam Riau. Adapun beberapa harga produk hasil dari UMKM Bono diantaranya Tanjak Warisan Nahkoda Trong Rp. 500.000, Balong Raja Rp. 300.000, ada juga tanjak kreasi dengan harga mulai dari Rp. 65.000 - Rp. 150.000. Sedangkan untuk pakaian melayu bervariasi tergantung ukuran dan bahan. Untuk pemesanan bisa melalui sosial media facebook Bono Tanjak atau No.HP/WhatsApp 0823 8677 9091. ***