SELATPANJANG - Setiap tahunnya Yayasan Fitrah Madani Meranti (YFMM) memprioritaskan pembagian kurban ke daerah pelosok pedalaman di Kepulauan Meranti, pelosok kampung di Kepulauan Meranti yang notabene banyak suku Akit yang sudah Mualaf.

Kiprah YFMM dalam syiar dakwah di wilayah pedalaman patut diapresiasi. Meski tengah dilanda pandemi Covid-19, yayasan yang bergerak di bidang keagamaan dan sosial itu seakan tidak pernah absen dalam menyalurkan kurban hingga ke pedalaman.

Pada Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi ini YFMM kembali menyalurkan dan melakukan pemotongan hewan kurban di beberapa tempat, diantaranya di Desa Sokop, Tanjung Kedabu, Dusun Banau Desa Beting lima ekor kambing, di Dusun Bandaraya Desa Sokop satu ekor sapi dan di Dusun Sungai Pulau Desa Kepau Baru, satu ekor sapi.

Ketua YFMM, H Ahmad Fauzi mengatakan kegiatan berbagi ini sudah lama pihaknya lakukan dengan jaringan kerja yang telah lama terbangun dari kota hingga daerah pedalaman dan pedesaan terpencil.

Dia mengatakan YFMM bisa menjadi mitra kaum muslimin yang ingin berbagi ceria di hari raya Idul Adha yang banyak di antaranya tidak bisa menikmati kebahagiaan di hari qurban.

"Daerah terpencil yang banyak suku Akitnya rata-rata sudah memeluk agama Islam, ditempat mereka tersebut memang menjadi prioritas distribusi qurban setiap tahunnya," kata H Ahmad Fauzi.

Dia menceritakan dan merasakan betapa sulitnya menjalani kehidupan di pedalaman dan pedesaan terpencil.

"Sudah selayaknya kepedulian kita sampaikan kepada saudara seiman di sana. Di sisi lain, di banyak tempat lokasi distribusi kurban, butuh waktu yang panjang untuk ditempuh, mulai dari berganti kendaraan dari motor ke perahu bahkan berganti hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki," kata Fauzi.

GoRiau Saat pemotongan hewan kurban
Saat pemotongan hewan kurban
Dia juga mengatakan daging kurban di wilayah seperti ini masih tergolong makanan berprotein yang mewah. Hal ini sangat berbeda dengan daerah di perkotaan dan desa yang aksesnya dekat dengan ibukota. Dimana pasokan makanan sangat mudah didapatkan dan akses tersedia mudah dijangkau.

"Keterbatasan infrastruktur sulitnya akses membuat daerah seperti ini kerap terbelakang segi ekonomi dan pendidikan. Maka sangat layak jika tempat ini jadi prioritas," kata Fauzi.

Fauzi berharap, adanya hewan kurban yang disalurkan untuk daerah pedalaman yang selama ini dibinanya. Dimana daerah tersebut merupakan kantong kemiskinan yang mayoritas penduduknya adalah mualaf.

"Kurban itu wujud kepedulian dan bukti solidaritas ajaran Islam. Selain bisa menambah tali persaudaraan, menambah gizi juga juga merekatkan hubungan dengan saudara kita yang Mualaf," ungkapnya.***