SELATPANJANG - Hingga saat ini, sampan merupakan salah satu transportasi penyeberangan di Dusun Manggis atau lebih dikenal dengan Tanah Kuning, Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti, Riau. Oleh karena itu warga sangat mendambakan adanya pembangunan jembatan penyeberangan tersebut.

"Warga Dusun Manggis sangat membutuhkan adanya jembatan penyeberangan, karena mereka sangat bersusah payah menyeberangi sungai untuk berpergian baik ke Bokor maupun yang ingin ke ibukota kecamatan maupun kabupaten," kata salah seorang tokoh masyarakat Desa Bokor, Sopandi Rozali, Minggu (10/11/2019).

Sopandi, juga mengatakan masyarakat saat ini masih menggunakan sampan sebagai alat perlintasan aliran sungai, termasuk menyeberangkan kendaraan bermotor.

Dijelaskannya, kondisi seperti ini sudah dirasakan puluhan tahun. Sebab sampan menjadi satu-satunya pilihan untuk sampai, karena daerah itu terpisah oleh sungai. Jika hujan deras, warga tidak bisa melakukan penyeberangan dan anak-anak pun sangat susah untuk bepergian menuju ke sekolah.

"Dengan terbatasnya akses warga Tanah Kuning, daerah ini seakan-akan terisolir dan sangat membutuhkan perhatian karena ini salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat yang bisa dilewati setiap harinya," ujar Sopandi.

Dikatakan Sopandi, pada tahun 2013 silam harapan masyarakat untuk bisa menyeberang menggunakan jembatan sudah didepan mata. 

Namun, hasrat ingin merasakan infrastruktur jembatan, sepertinya harus dikuburkan oleh masyarakat Desa Bokor, khususnya yang berada di Dusun Manggis, pasalnya jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp5 miliar itu dibiarkan terbengkalai begitu saja. Kondisi jembatan yang hanya terpasang tiang besi saja itu cukup memprihatinkan, dan sudah berkarat.

"Tiang jembatan Bokor ke Tanah Kuning itu kondisinya sudah berkarat, sampai hari ini pun tidak ada kejelasan apa dilanjutkan atau tidak pembangunannya," pungkasnya.***