JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan, begitu banyak filosofi bikers yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Seorang biker harus menjaga keseimbangan agar dapat melaju mulus di atas aspal.

Bikers, kata Bamsoet, juga mesti visioner, sehingga responsif menghadapi kondisi jalan di depan. Bikers wajib mempunyai kontrol akurat, paham kapan menginjak rem dan kapan melaju. Bikers pun harus menjaga solidaritas, menunggu kawan yang tertinggal di belakang, dan mengingatkan yang melaju terlalu kencang di depan.

"Nilai-nilai filosofis tentang keseimbangan, visioner, kontrol diri, dan solidaritas adalah contoh positif dalam komunitas bikers yang juga seirama dengan nilai yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI. Sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujar Bamsoet dalam sambutannya di acara Riding Kebangsaan dan Grand Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI yang memperebutkan hadiah 1 unit Motor Harley Davidson di Jakarta, Minggu (23/2/2020).

Acara yang dimulai sejak Pukul 07.00 WIB diawali dengan rolling thunder dari depan Senayan City Mall menuju komplek MPR RI ini, diikuti ratusan bikers dari berbagai komunitas, dengan Bamsoet sebagai Road Captain. Hadir dalam acara ini antara lain Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Fadel Muhammad, Lestari Moerdijat, Zulkifli Hasan, Hidayat Nur Wahid dan Arsul Sani, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, Wakil Ketua DPD RI Sultan dan Mahyudin, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit, Sekretaris Utama Lemhannas Mochamad Iriawan, Sekretaris Utama BIN Komjen Pol Bambang Sunar, Ketua Fraksi PKS Jazuli, Pembina BPIP Romo Benny, mantan Komisioner KPK Saut Situmorang, Mantan Wakapolri Komjen Pol Purn Nanan Sukarna, YouTuber Atta Halilintar dan lain-lain.

Bagi Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini, penyelenggaraan Riding Kebangsaan dan Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI antar club motor yang baru pertama kali diselenggarakan MPR RI ini, selain pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, juga senafas dengan visi MPR RI sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat. Sekaligus bentuk komitmen MPR RI untuk memperkaya metode dan memperluas jangkauan sosialisasi, yang pada kesempatan kali ini, dilakukan melalui kerja sama dengan Motor Besar Indonesia (MBI).

"Meskipun penyelenggaranya adalah komunitas motor besar, namun peserta kegiatan ini adalah klub-klub motor dari berbagai kelas, baik kecil serta ojek online. Ini adalah wujud kebersamaan yang kita bangun dalam semangat persaudaraan (brotherhood)," tutur Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia ini menjelaskan, dengan jumlah keanggotaan bikers yang sangat banyak dan tersebar di berbagai wilayah, serta semangat brotherhood yang solid, merupakan modal sosial bagi mereka menjadi Duta Kebangsaan. Membantu menyebarluaskan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI kepada anggota komunitasnya masing-masing, dan selanjutnya kepada lingkungan masyarakat sekitarnya.

"Para bikers juga memiliki peranan strategis menjaga keutuhan bangsa dengan cara menolak tindakan-tindakan radikalisme dan intoleransi, karena paham-paham itulah yang membawa bangsa Indonesia ke jurang permusuhan dan jurang perpecahan. Bikers Indonesia tidak boleh terkontaminasi oleh paham-paham tersebut, karena tidak sesuai dengan tagline Bikers Indonesia, Bersatu itu Keren," tegas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, adalah warisan para pendiri bangsa yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam berbagai dimensi strategis kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Khusus mengenai Pancasila, perlu metoda pemasyarakatan, penataran, dan pengajaran Pancasila kepada seluruh komponen bangsa seperti pada masa P-4 (Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila).

"Tentu dengan pembaruan-pembaruan metoda yang tidak dogmatis, doktrinatif, serta monoton. Metoda yang dilakukan harus dengan cara yang terbuka dan disesuaikan dengan perkembangan jaman, seperti yang saat ini dilakukan MPR RI dengan para bikers, melalui Riding Kebangsaan dan Cerdas Cermat Empat Pilat MPR RI," pungkas Bamsoet.***