KAMPAR – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berdampak pada harga jual hewan kurban di Kabupaten Kampar, Riau menjelang Hari Raya Idul Adha 2022.

Sebagaimana diungkapkan Kepala Disbunnak Keswan Kampar, Syahrizal melalui Kepala Bidang Keswan, drh Deyus Herman menyebutkan hasil pantauan harga seekor Kerbau.

"Tahun lalu misalnya satu ekor 18 juta. Sekarang sudah 20 jutaan," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (21/6/2022).

Deyus mengatakan, pasokan hewan kurban menurun karena wabah PMK. Sementara permintaan tinggi, sehingga hukum ekonomi berlaku. Seandainya dalam kondisi normal, kenaikan harga tidak begitu signifikan.

Menurut dia, suplai hewan kurban masih terpenuhi sekitar 40 persen dari perkiraan jumlah kebutuhan. Kemudian, ada waktu sekitar dua pekan lagi sampai Idul Adha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ia juga memperkirakan kebutuhan hewan kurban tahun ini sekitar 7.500 ekor. Acuannya jumlah tahun lalu.

"Tahun lalu kan kita estimasi (kebutuhan hewan kurban) 5.300. Ternyata 7.500," katanya.

Kebutuhan hewan kurban didominasi Kerbau sekitar 3.800 ekor. Sapi sekitar 2.800 ekor, sisanya Kambing.

"Kebiasaan kita di Kampar, hewan kurban paling banyak itu Kerbau," ujarnya.

Menurut dia, populasi Kerbau di Kampar memang mencapai 14.000 ekor. Tetapi Kerbau jantan untuk kurban hanya tersedia sekitar 700 ekor. Jauh lebih banyak yang harus didatangkan dari luar Kampar.***