PEKANBARU - Seusai pelaksanaan Pemilu serentak 2019, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama 69 BEM perguruan tinggi, sejumlah anggota Forum Lintas Umat Beragama, serta Lembaga Adat Melayu Riau, Selasa (7/05/2019).

Diskusi bersama ini diadakan untuk membicarakan hal - hal yang berkaitan dengan Pemilu serentak. Termasuk mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan dan kesepakatan untuk menjaga kedamaian Pemilu hingga 22 Mei mendatang.

"PWNU menginisiasi FGD ini untuk mendiskusikan hal yang berkaitan dengan Pemilu serentak 2019 dengan melibatkan seluruh BEM juga ormas lainnya di Riau," jelas Ketua PWNU Riau, T Rusli Ahmad.

Anggota DPRD Riau ini juga mengajak seluruh komponen masyarakat mengawal proses Pemilu 2019. Tujuannya, agar semua pihak menerima siapapun pemenang Pemilu khususnya pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei nanti.

"Kita harus kawal sampai pengumuman siapa yang menjadi presiden dan wakil presiden oleh KPU, siapapun pemenangnya tentu harus dihormati," jelas Rusli Ahmad.

Selain pengawalan hasil Pemilu, perwakilan BEM dan ormas Islam di Riau ini turut berduka cita atas banyaknya pelaksana Pemilu yang meninggal dunia.

"Kita turut berduka cita, karena banyak penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia," jelas salah seorang perwakilan BEM universitas.

Sementara, tokoh masyarakat Riau Al Azhar yang juga Dewan Penasehat LAM Riau menyebutkan, kegiatan itu sangat positif dan dirinya bangga dengan kesadaran mahasiswa Riau untuk berdamai pasca Pemilu 2029.

"Saya berharap pesan deklarasi mahasiswa dapat di sampaikan kepada generasi muda lainnya di Riau," tukasnya. ***