BLITAR -- Erny Kusuma Sukma Dewi (33), tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Ngudi Waluyo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia pada 14 Februari 2021. Erny wafat sekitar dua pekan setelah disuntik vaksin Covid-19.

Dikutip dari Sindonews.com, Direktur RSUD Ngudi Waluyo, Endah Woro Utami, membenarkan Erni meninggal dunia setelah sempat menjalani penyuntikan vaksin Covid-19. ''Iya setelah vaksinasi,'' ujar Endah Woro Utami kepada Sindonews.com, Ahad (21/2/2021).

Endah menuturkan, Erny menjalani vaksinasi tahap pertama pada 28 Januari 2021. Sebelum disuntik vaksin Sinovac, ia juga menjalani pemeriksaan kesehatan seperti yang lain. Erny yang sehari-hari bekerja di ruang isolasi pasien positif Covid-19 RSUD Ngudi Waluyo, dinyatakan sehat.

Erny tidak memiliki penyakit penyerta. Suhu tubuhnya juga normal saat akan divaksin. ''Dia lolos pemeriksaan kesehatan,'' tambah Endah menjelaskan.

Pada tanggal 6 Februari 2021 atau sembilan hari setelah vaksinasi (tahap pertama), Erny tiba-tiba mengalami gejala sakit. Tubuhnya panas. Kemudian juga muncul sesak napas, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit. ''Saat di-swab ternyata positif (Covid-19),'' kata Woro.

Pihak rumah sakit sudah berusaha melakukan penanganan semaksimal mungkin. Namun nyawa Erny yang masih berstatus pegawai kontrak sejak tahun 2016 tersebut, tidak tertolong.

Endah mengatakan, sembilan hari setelah divaksin, antibodi untuk melawan virus Covid-19, belum terbentuk. Antibodi atau imun tubuh baru terbentuk empat belas hari setelah seseorang menerima suntikan tahap pertama. Di saat antibodi belum terbentuk itu, kata Endah, seseorang yang meski sudah divaksin, masih bisa terinfeksi.

''Masih kemungkinan terinfeksi. Siapapun itu,'' terang Endah.

Lalu dari mana Erny terpapar, mengingat hasil swab test-nya positif (pasca divaksin), Endah belum bisa memastikan.

Sebab, pasca disuntik vaksin tahap pertama, Erny tetap bekerja seperti biasa dan selalu disiplin mengenakan baju hazmat. Hasil tracing kepada rekan medis di lingkungan ruang isolasi juga tidak ditemukan kasus positif Covid-19 .

''Kalau terpapar dari mana kita tidak tahu. Karena riwayatnya pernah pergi juga,'' terang Endah.

Dalam kasus kematian Erny pasca divaksin, Endah mengatakan, tidak bisa menjelaskan, apakah penyebab kematian karena vaksin yang disuntikkan atau karena sebab lain. Pihaknya telah melaporkan kepada pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Endah juga sempat menyinggung soal faktor gemuk atau obesitas Erny. Namun dia menegaskan faktor gemuk tidak menjadi persoalan, mengingat yang bersangkutan kenyataannya juga lolos screening.

''Segala analisis dan kemungkinan kita kembalikan ke ahlinya, dalam hal ini provinsi,'' kata Endah.

Terkait screening sebelum seseorang disuntik vaksin Sinovac , Endah juga mengatakan, tidak ada prosedur yang mengharuskan lebih dulu swab test. Artinya, apakah seseorang yang akab disuntik vaksin positif atau negatif saat akan disuntik vaksin, tidak ada yang bisa memastikan.

Menurut Endah, tidak ada ketentuan dalam screening seseorang harus swab dulu. Endah menambahkan, hal itu kemungkinan sudah dipertimbangkan para ahli.

Secara anggaran, kata Endah, pemerintah juga akan mengeluarkan biaya yang besar jika harus melakukan swab dulu. ''Dari 750 karyawan kami yang divaksin, betulkah semuanya negatif? Tidak ada yang bisa menjawab karena memang tidak ada ketentuan swab test sebelum vaksin,'' terang Endah.***