JAKARTA – Tina Amir mengalami peristiwa menyedihkan saat terbang bersama bayinya menggunakan jasa pesawat AirAsia.

Dikutip dari detik.com dalam video yang diunggahnya di TikTok, Tina menceritakan, dia hendak terbang dari Singapura menuju Bali pada 12 September dan akan kembali pada 15 September. Tiket tersebut dibelinya pada bulan Agustus, di mana bayinya, Isaac masih berusia 23 bulan.

Isaac akan genap berusia 2 tahun di tanggal 17 Agustus. Sementara penerbanganya di bulan September. Dalam situs AirAsia disebutkan tanggal keberangkatan akan menentukan apakah anak tersebut memenuhi syarat untuk masuk kategori bayi. AirAsia menganggap anak usia di bawah 2 tahun sebagai bayi.

Saat hendak check-in, Tina sadar bahwa paspornya memiliki masa berlaku kurang dari enam bulan.

''Perusahaan AirAsia menyuruh saya untuk pergi ke ICA untuk mencoba mendapatkan slip perpanjangan paspor dan mereka bisa memindahkan saya ke penerbangan jam 5 sore,'' ujarnya dikutip dari AsiaOne.

Setelah kembali dari ICA, Tina kembali ke meja check-in dan mendapati 'drama' penerbangan.

''Ada miskomunikasi, tidak ada penerbangan jam 5 sore, yang ada penerbangan jam 22.50 malam,'' ungkapnya.

Sudah lelah mondar-mandir, Tina setuju saja ketika diminta membayar biaya tambahan sebesar USD 169 alias sekitar Rp2,5 juta.

Tina pikir masalahnya sudah selesai. Tapi ternyata AirAsia kembali meminta ongkos tambahan untuk putranya. Tina harus membayar USD 778 atau sekitar Rp11 jutaan jika ingin bayinya ikut dalam penerbangan.

Padahal biaya penerbangan dari Bali ke Singapura sekitar USD 600 atau Rp8,9 jutaan. Tina tak kuasa lagi menahan air mata, di depan konter check-in pipinya basah.

''Saya benar-benang menangis di depan konter,'' kenangnya.

Ternyata di antara pengeluaran itu, Tina sudah lebih dulu membayar biaya tambahan sebesar USD 311 atau sekitar Rp4,6 juta untuk booking dua kursi, dirinya dan bayinya.

''Setelah masalah ini, AirAsia mengirim email untuk menawarkan vocer penerbangan sebesar USD 50 (Rp700 ribuan) yang menurut saya cukup konyol,'' ujarnya kesal.

AirAsia belum memberikan tanggapan kepada AsiaOne.***