JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuding asal-usul kontraktor proyek revitalisasi Monumen Nasional yang digarap oleh PT Bahana Prima tidak jelas.

Mereka menilai alamat Kantor PT Bahana Prima tidak jelas, lantaran berada di sebuah gang di kawasan permukiman.

Bahkan, mereka mengaku menemukan PT Bahana Prima menyewa kantor virtual yang berlokasi di Jalan Nusa Indah No. 33, Ciracas, Jakarta Timur sesuai dengan alamat yang tercantum di website lpse.jakarta.go.id.

Terkait hal ini Dirut PT Bahana Prima, Nurdin Shaleh pun angkat bicara. Dia membenarkan bahwa lokasi kantor yang menjadi viral tersebut.

Namun, sambungnya, itu hanyalah merupakan kantor virtual office yang disewa, sedangkan untuk kantor operasional resmi PT. Bahana Prima berada di Jalan Cempaka Putih, Nomor 160.

"Kantor kami itu bukan milik perusahaan kami sendiri tapi banyak perusahaan yang berdomisili di tempat itu, di Nusa Indah. Nah di sana kaitannya dengan administrasi, surat-surat memang lewat virtual office," jelasnya saat memberikan konferensi pers di Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).

Tak terima dituduh kontraktor tidak jelas, Nurdin balas menantang PSI. Dia meminta kader besutan Grace Natalie melakukan pengecekan mengenai legalitas perusahaannya.

"Untuk legalitas perusahaan kami, boleh dicek di instansi terkait bahwa legalitas kami ini benar sesuai aturan, di dalam badan-badan usaha," katanya.

Lebih dalam, Nurdin menjelaskan, PT Bahana Prima tidak seperti kontraktor lain bergerak di bidang pembangunan gedung, melainkan bergerak di bidang konstruksi spesialis.

"Di BUMN tidak ada perusahaan jasa spesialis, makanya ada pertanyaan mengapa dimenangkan perusahaan bahana prima? Jawabannya karena perusahaan kami ini spesialis," pungkasnya.***