PADANG - Luas Danau Singkarak yang terletak di Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), setiap tahun bertambah karena proses alam. Warga di sekitar danau pun diminta tidak panik.

"Danau itu makin lama makin luas karena memang ada istilah geologi namanya lembah patahan, yakni danau yang terbentuk akibat patahan lempengan," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Sumatera Barat, Dian Hadiyansyah, saat melakukan FGD di Batusangkar, Sumbar, seperti dilansir detikcom mengutip Antara, Kamis (24/10/2019).

Ia mengatakan, dalam skala waktu geologi, pergerakan patahan tersebut terjadi dalam waktu yang lama, bisa mencapai puluhan, ribuan, bahkan jutaan tahun.

"Itu adalah proses geologi yang biasa karena terbentuknya dari patahan. Proses perubahan tersebut tidak cepat, dalam puluhan tahun bergerak hanya berapa sentimeter saja," katanya.

Kendati demikian, proses pergerakan tersebut hanya proses geologi biasa, dan tidak memberikan dampak negatif bagi warga yang bertempat tinggal di kawasan tersebut.

Terkait dengan pengembangan Danau Singkarak menjadi geopark nasional, secara geologi Danau Singkarak memiliki nilai warisan dan keanekaragaman yang bernilai tinggi yang tidak kalah dari geopark Danau Toba.

Diharapkan, dengan telah ditetapkannya Danau Toba sebagai geopark global oleh UNESCO, Danau Singkarak segera menyusul bersama Danau Dibawah dan Diatas. Sebab, kedua danau itu memiliki proses yang sama, yakni satu jalur patahan Sumatera.(rvk/asp/dtc)