PEKANBARU - Kepolisian Sektor (Polsek) Bukit Raya, Pekanbaru-Riau, Minggu (10/1/2016) dinihari tadi, menggelar razia terhadap pengendara sepeda motor yang acap trek-trekan di kawasan Arifin Achmad dan jalan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Hasilnya, 16 unit kendaraan berhasil diamankan polisi, karena terlibat aksi balap liar. Parahnya, mayoritas mereka adalah pelajar yang masih bau kencur. "Rata-rata sepeda motor mereka sudah dimodifikasi," sebut Kapolsek Bukit Raya, Kompol Ricky Richardo, yang memimpin langsung razia itu.

Menurut dia, razia ini digelar karena masih banyaknya laporan terkait aksi balap liar, khususnya di seputaran jalan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II, serta kawasan SPBU Arifin Achmad, yang kerap dijadikan tempat nongkrong anak baru gede ini. "Kita langsung proses di Mapolsek," urai Ricky.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi melanjutkan, bahwa rata-rata motor yang dijadikan untuk membalap sudah dipreteli alias modifikasi, dan dominan tidak dilengkapi pelat nomor. Bahkan saat menggeber motornya, pelajar-pelajar tersebut tidak mengenakan helm.

"Jadi razia ini sekaligus menertibkan mereka dan juga mengantisipasi adanya geng motor yang diduga terlibat aksi kriminalitas jalanan seperti jambret dan perampasan. Ada yang sedang nongkrong dan ada juga yang tengah balapan," sebut Kanit, Minggu pagi.

Polisi, sudah mengankan 16 unit motor tersebut, berikut dengan jokinya. Mereka juga menjalani pendataan di Mapolsek, serta membuat surat perjanjian yang diketahui oleh orangtua. Tak sedikit dari mereka yang diamankan menangis, memohon agar polisi melepaskannya.

"Ini juga sekaligus efek jera, agar pelajar-pelajar tersebut tidak mengulangi perbuatan di lain waktu. Untuk sepeda motornya kita tahan," singkat Kanit. Bahkan saat razia, tak sedikit dari mereka yang kabur dan tak sempat membawa lari motornya, sehingga ditinggalkan begitu saja di lokasi. ***