PEKANBARU - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Riau, Nurzafri angkat bicara terkait berpindahnya kader mereka ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Pekanbaru, yakni Taufik Arrakhman.

Setiap pejuang politik, kata Nurzafri, tentunya memiliki keinginan pribadi, dan mungkin saja apa yang dijanjikan oleh PKB lebih menarik. Gerindra sendiri menegaskan tidak memiliki hak untuk melarang keinginan tersebut. Dan keinginan sudah disampaikan oleh Taufik kepada pimpinan DPD Gerindra Riau.

"Di fraksi dia kan hanya sebagai anggota dan di DPD sebagai Wakil Ketua mungkin dia ada keinginan lebih, dan di PKB dia dapat posisi yang lebih strategis," kata Anggota DPRD Riau ini, Senin (5/4/2021).

Nurzafri tidak memungkiri jika pihaknya mengalami kerugian dengan kepergian Taufik, dimana kekuatan Gerindra di Pekanbaru menjadi berkurang. Namun, dia yakin akan ada kekuatan-kekuatan baru yang lahir di Gerindra Pekanbaru.

"Waktu kan masih panjang dan kader masih banyak, mudah-mudahan ada pengganti Pak Taufik, sehingga posisi Gerindra di Pekanbaru masih bisa kuat, baik untuk DPRD Kota maupun DPRD Provinsi," imbuhnya.

Lebih jauh, Nurzafri memastikan Taufik keluar dari Gerindra dengan baik tanpa ada konflik apapun. Menurutnya, kepergian Taufik murni karena posisi yang lebih baik di PKB ketimbang Gerindra.

Diberitakan sebelumnya, Taufik Arrakhman resmi menjadi kader PKB dan menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Pekanbaru. Taufik pernah menjadi Anggota DPRD Riau dari Gerindra pada periode 2014-2019.

Di Pileg 2019, Taufik berhasil meningkatkan suaranya menjadi 12.600an, namun dia tidak berhasil duduk karena kalah suara dari putra Ketua DPD Gerindra Riau, Nurzahedy, yakni Muhammad Aulia. ***