PALEMBANG - Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, berinisial R akhirnya muncul ke publik setelah dilaporkan tiga mahasiswinya atas tuduhan pelecehan seksual. R membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya.

Didampingi istri dan kuasa hukumnya, R mengaku menjalankan tugasnya secara profesional, baik sebagai pengajar, dosen pembimbing skripsi, maupun kepala jurusan. Saat bimbingan skripsi, dia meminta mahasiswanya datang ke kantor. Tetapi tidak pernah berdua di ruangan tertentu.

"Saya memposisikan diri sebagai dosen. Saya mengupayakan bimbingan di kantor dan tidak pernah berdua dengan mahasiswi, selalu ada staf saya atau teman saya. Saya janjian via WA (WhatsApp)," ungkap dosen R, Rabu (8/12/2021).

Dikatakan, dia sangat mewanti-wanti perilakunya yang mengarah pada fitnah. Komunikasi dengan mahasiswanya terjalin dengan baik dalam batasan kewajaran, bukan bahasa vulgar seperti yang dituduhkan pelapor. "Dan saya menghindari fitnah seperti itu," ujarnya.

R mengakui pernah berkomunikasi dengan pelapor F dan C melalui WA untuk kepentingan bimbingan skripsi. Hal yang sama juga dilakukannya kepada mahasiswa lain yang kebetulan bimbingan dengannya.

"Saya tidak ingat satu per satu kapan terakhir chat. Saya tidak mungkin menyimpan chat satu per satu. Karena mahasiswa yang saya bimbing itu banyak, tidak mungkin saya simpan semua," ujarnya.

Selain WA, R mengaku memasang media sosial Telegram di ponselnya. Namun, aplikasi itu hanya digunakan untuk keperluan pendidikan akademiknya. "Telegram untuk keperluan sedang sekolah, terkait jurnal atau apa," kata dia. ***