DURI - Keberadaan anak punk di Simpang Telkom Duri, Kecamatan Mandau selama ini dianggap penyakit oleh masyarakat, karena penampilannya yang dekil. Tetapi tanpa disadari, apa yang dilakukan komunitas punk ini dalam waktu beberapa hari terakhir membuat masyarakat tersentuh.

Komunitas anak punk di Duri ini berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp500 ribu dari pengendara yang melintas di Jalan Hangtuah Duri setiap harinya. Meski dengan penampilan kucel dan penuh tato, mereka tetap peduli dengan korban bencana gempa di Pidie Aceh beberapa waktu lalu.

"Tadinya saya kira anak-anak punk itu hanya memanfaatkan momen gempa Aceh ini untuk mendapatkan uang dari pengendara yang melintas. Kotak bertulisan bantuan untuk korban bencana gempa Aceh itu hanya akal-akalannya saja. Tetapi setelah mengetahui mereka memang tulus melakukan itu dan menyerahkan uang yang didapatkannya kepada Forum Ormas Umat Islam (FOUI) Mandau, hari ini membuat kita merasa bersalah karena telah berfikir negatif selama ini," ujar Risman warga Pematang Pudu kepada GoRiau.com (GoNews Grup), Kamis (15/12/2016).

Adanya bantuan dari komunitas anak punk Duri ini untuk korban bencana Gempa di Aceh kepada FOUI Mandau dibenarkan oleh pengurus FOUI. Dimana nilai bantuan dari mereka Rp500 ribu diantarkan langsung oleh 3 orang perwakilannya ke sekretariat FOUI Mandau di Masjid Raya Arafah Duri, Kamis (15/12/2016).

"Dengan rasa penasaran saya mendatangi mereka (badan yang penuh tato) yang sering mangkal di lampu merah telkom Duri dan saya tanya ke Komunitas Anak Punk dari mana mereka mendapatkan uang sebesar itu. Mereka menjawab deagan penuh senyum dan ramah kalau uang itu didapatkan dari ngamen sehari-hari di Jalan Simpang Telkom Duri, dan mereka membantu dengan ikhlas saudara kita yang lagi mendapat musibah di Aceh," ujar Erwanto.*** #BENGKALIS