PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar menuturkan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau saat ini telah beralih dari pesisir ke darat.

Dikatakan pada tahun sebelumnya Karhutla di Provinsi Riau dinominasi oleh daerah pisisir seperti pulau Meranti, Bengkalis, dan Dumai, Siak, dan Rokan Hilir, namun di tahun ini terjadi di daerah darat yaitu Palalawan, Indragiri hulu dan Indragiri Hilir.

"Biasanyakan di pesisir, dan baru kali ini di darat, berarti ada hal yang harus di cermati, karena berbeda dari biasanya," kata Syamsuar saat rapat koordinasi satuan tugas pos komando penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru Jumat (2/8/2019).

Dikatakan perbedaan inilah yang harusnya dicari bersama agar nanti akar permasalahan karhutla dapat diatasi bersama.

Ia juga mengajak kepada semua komponen untuk lebih rajin menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan membakar. Sebab urusan Karhutla bukan urusan pemerintah tapi bersama.

"Kalau pemerintah saja yang menanganinya pastinya tidak akan bisa teratasi, karena dalam hal ini semua stekholder harus ikut membantu dan hal itu menjadi tanggung jawab kita bersama," tambahnya.

Ditambahkan saat ini satuan tugas terus memberikan perhatian khusus dan meningkatkan intensitas terhadap kabupaten-kabupaten yang lahannya banyak terbakar. ***