PEKANBARU - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foeat menuturkan pembuatan sumur bor dan sekat kanal bisa menjadi atlernatif untuk restorasi gambut.

Dijelaskan kecendrungan air tanah yang minim membuat tingkat kelembaban gambut berkurang sehingga menyebabkan lahan mudah terbakar.

Menurutnya dengan pemasanagan sumur bor dan sekat kanal pada lahan gambut akan membuat kelembaban tanah menjadi tinggi, dimana nantinya lahan gambut tidak mudah terbakar meski musim kemarau sekalipun.

"Kalau kelembaban air tinggi, gambut akan sulit terbakar," kata Doni saat rapat koordinasi satuan tugas pos komando penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru Jumat (2/8/2019).

Dikatakan upaya inilah yang terus dilakukan oleh BRG untuk mengintensifkan sumur bor dan sekat kanal di lahan gambut.

"Saat ini jumlah sekat kanal dan sumur bor masih 70 persen yang tersebar di daerah, dan tersisa 30 persen lagi yang belum," tambahnya.

Diharapkan pembangunan sumur bor dan sekat kanap merata di setiap daerah agar lokasi yang awalnya sering terbakar dapat berkurang. ***