PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) sampai saat ini masih menggesa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh warganya. Selain vaksinasi yang digelar massal di satu titik dengan koordinasi bersama pihak ketiga, Pemko juga meluncurkan 10 bus vaksinasi keliling untuk menjangkau warga di kecamatan masing-masing.

Akan tetapi, sejumlah kendala masih dijumpai di lapangan. Dimana warga mengeluhkan kesulitan mendapatkan vaksinasi, meski sudah mengantri cukup lama. Hal ini semakin dikeluhkan, karena sejumlah persyaratan administrasi di pemerintahan dan saat bepergian mewajibkan warga untuk membawa bukti atau sertifikat vaksin untuk mendapatkan pelayanan.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengatakan bahwa pemerintah masih menggesa vaksinasi. Namun, pelayanan vaksinasi ini juga dipengaruhi oleh kuota vaksin yang dikirim dari pusat.

Selain itu, ia juga memaparkan bahwa untuk mendapatkan sertifikat setelah vaksin, warga memang harus menunggu karena adanya tahapan. Ia juga mengingatkan bahwa tujuan vaksinasi yang utama adalah meningkatkan sistem imun warga.

"Vaksin ini persoalannya, kuotanya diberikan dari pusat, pelayanan kita sesuai dengan jumlah vaksin yang ada. Mudah-mudahan pengiriman dari pusat bisa lancar," ujarnya, Sabtu (17/7/2021).

Menurutnya, atensi warga memang sudah cukup tinggi untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Namun, saat ini target vaksinasi baru tercapai disekitar angka 30 persen.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah daerah telah mewajibkan warga membawa bukti vaksinasi saat akan bepergian ke luar kota. Warga dari luar kota juga wajib membawa bukti vaksin.

Penerapan kebijakan ini sudah berlaku seperti di Pelabuhan Sungai Duku, sejak beberapa hari lalu.

Disamping itu, ada sejumlah warga yang mengeluh karena tak kunjung bisa mendapat giliran vaksinasi. Berdasarkan berita GoRiau.com pada Kamis (15/7/2021) sejumlah warga protes karena harus menunggu lama antrian dan kuota vaksin yang terbatas mengharuskan sejumlah warga lainnya harus pulang dan mencari lokasi vaksinasi Covid-19 lain.

"Aku udah seminggu ini, selalu datang ke lokasi bus vaksinasi, tapi masih belum bisa daftar. Udah keberapa kali ini dioper, ini mau ke RSD di Panam, katanya ada," ujar seorang warga yang pulang tanpa dapat mendaftar saat itu. ***