PEKANBARU - Akibat kenaikan sejumlah sembako, pedagang kuliner yang ada di Kota Pekanbaru mengalami kerugian.

Diana, salah seorang pemilik warung pecel lele mengatakan, akibat dari kenaikan harga sembako ini usaha yang sudah dirintisnya sejak 3 tahun yang lalu mengalami penurunan omzet yang sangat signifikan.

"Yang seharusnya bisa mendapatkan untung dari jualan, sekarang jangankan dapatkan untung. Untuk balik modal saja sudah Alhamdulillah," katanya, Senin (20/6/2022).

Diana mengakui untuk membeli berbagai kebutuhan dagangannya, saat ini dia harus merogoh kocek yang lebih dalam akibat dari kenaikan harga sembako ini.

Untuk membeli cabai merah Bukitinggi, Diana harus merogoh kocek sebesar Rp130 ribu perkilogram, dan untuk cabai merah Medan dia harus merogoh kocek Rp110 ribu. Sementara untuk cabai setan dia membeli Rp120 ribu perkilogram.

Diana juga merincikan untuk membeli bawang merah yang sebelumnya berkisar di harga Rp30 ribu hingga Rp35 ribu, namun sekarang harga bawang merah naik hingga dua kali lipat.

"Belum lagi bawang merah, bawang merah itu Rp60 ribu perkilogram, dan telur satu papanya Rp 60 ribu," jelasnya.

Menurut Diana kenaikan harga sembako ini sudah terjadi selepas Hari Raya Idul Fitri lalu, sejak Hari Raya Idul Fitri kenaikan harga sembako sudah berangsur-angsur mengalami kenaikan.

"Sebagai masyarakat biasa ya saya minta pemerintah serius untuk masalah kenaikan sembako ini, jangan sampai menyengsarakan masyarakat," tutupnya. ***