SELATPANJANG - Semenjak Januari hingga Februari 2021 atau selama dua bulan tercatat sudah 10 hektare lahan terbakar di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Untuk mengantisipasi penyebaran kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla.

Adapun catatan kejadian karhutla yang terjadi di bulan Februari diantaranya pada 8 Februari di Wonosari, Kecamatan Rangsang seluas 5 hektar, kebakaran 11 Februari 2021 di Kudap, Kecamatan Tasik Putripuyu seluas 1 hektar dan 19 Februari di Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur seluas 4 hektar.

"Saat ini kami bersama pihak kepolisian, TNI dan masyarakat sedang melakukan pendinginan terhadap lahan kebun sagu yang terbakar di Desa Lukun. Adapun luasan lahan yang terbakar mencapai 4 hektar, sebelumnya di Wonosari juga mengalami kebakaran lahan seluas 5 hektar dan di Desa Kudap seluas 1 hektar. Kebanyakan yang terbakar itu adalah lahan kebun milik warga," kata Kepala Seksi Karhutla dan Kecelakaan, BPBD Kepulauan Meranti, Ekaliptus, Jumat (19/2/2021).

Dikatakan saat ini Pemkab Kepulauan Meranti sudah menetapkan status siaga karhutla. Dikatakan Eka, selain kebakaran lahan terus meluas, pertimbangan Pemkab Kepulauan Meranti menetapkan status siaga darurat karhutla karena cuaca yang panas dan kurangnya curah hujan tiga minggu terakhir.

"Kita sudah menetapkan siaga darurat karhutla tahun 2021 beberapa waktu yang lalu," katanya. 

Ekaliptus juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan di daerahnya masing-masing, terlebih bagi pihak diingatkan jangan ada yang membuka lahan dengan cara membakar.

"Karena sudah masuk musim kemarau, jangan membersihkan lahan dengan cara membakar," ingatnya lagi.***