BELILAS, GORIAU.COM - Sebanyak 155 dari 205 santri Pendidikan Diniyah Takmaliyah Awaliyah (PDTA) Miftahul Ulum (MU) Desa Titian Resak (Blok A) Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu terpaksa harus belajar di teras Mesjid Nurul Iman karena kekurangan ruang kelas. Padahal, sekolah pendidikan agama Islam yang bangun secara swadaya masyarakat tahun 2004 itu telah melahirkan seorang da’i cilik tingkat Kabupaten Inhu.

Menurut Kepala PTDA MU, H Dedi Junaidi saat dikonfirmasi, Rabu (28/11/2012) mengatakan, kegiatan belajar mengajar di teras Mesjid Nurul Iman sudah berlangsung selama empat tahun. Hal itu terjadi karena PDTA MU hanya memiliki 2 ruang belajar. Karena tak mampu menampung jumlah siswa sebanyak 205 orang, jadi sebagian santri terpaksa belajar di teras mesjid yang berada tepat disamping PDTA MU.

Melonjaknya jumlah santri yang menuntut ilmu agama Islam di PDTA MU diperkirakan sejak tahun 2008, ditambah lagi sejak terpilihnya salah seorang santri PDTA tersebut Tyeva Agil Nadiansyah menjadi da'i cilik Kabupaten Inhu dalam acara peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan Pemkab Inhu 1 Oktober 2012 lalu.

Dikatakannya, pihak PDTA MU sudah mengusulkan bantuan lokal kepada Pemkab Inhu yang difasilitasi oleh anggota DPRD Inhu, Haji Suradi. Dalam proposalnya, pihak PDTA MU meminta bantuan tambahan pembangunan 2 ruang kelas belajar.

Dia juga mengakui bahwa selama ini pernah mendapatkan bantuan operasional pendidikan sebesar Rp 7 juta dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Inhu dan intensif guru dari Pemkab Inhu. “Dari dana intensif yang diberikan Pemkab Inhu itu dapat membantu penghasilan delapan orang guru yang sehari sehari hanya bisa diberikan honor Rp 8000 per jam atau Rp 160 ribu per bulan,” jelas Haji Dedi.

Memang selama ini, sambung Dedi, warga tidak pernah mempermasalahkan para santri belajar di teras Mesjid Nurul Iman. Namun demikian, karena melihat kondisi tersebut, ada seorang warga yang telah menghibahkan tanahnya untuk dijadikan pembangunan lokal baru yang dimaksud.

“Kami berharap  dengan pengajuan tambahan lokal itu nantinya dapat memberikan kenyamanan terhadap santri yang menuntut ilmu agama di PDTA MU ini,” ujarnya. (wsr)