PEKANBARU - Riau, masih menjadi daerah tujuan investasi menarik di Indonesia. Hingga akhir 2019, Riau menempati peringkat enam tujuan investasi setelah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten.

''Tahun lalu kita peringkat enam tujuan investasi Indonesia, mudah-mudahan tahun ini bisa naik guna meningkatkan kesejahteraan rakyat,'' ujar Gubernur Riau, Syamsuar, Senin (3/2/2020) di Pekanbaru.

Mengacu pada hasil pada tahun 2019 tersebut, Syamsuar optimis pada tahun 2020 meningkat karena prestasi peringkat enam itu diraih disaat Riau dilanda beberapa bencana alam seperti kabut asap.

''Tahun lalu kita dilanda bencana seperti kabut asap, tapi investasi meningkat, karena itu kita optimis 2020 ini akan lebih meningkat jika kita menekan kasus Karhutla,'' ujarnya.

Sementara itu di Sumatera, Riau menempati peringkat pertama tujuan investasi mengalahkan Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Data Bank Indonesia Perwakilan Riau sepanjang 2019 mencatat investasi dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) merupakan kontributor terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Riau sebesar 31,5 persen.

PMTB merupakan motor penggerak ekonomi kedua setelah konsumsi rumah tangga yang sebesar 35,1 persen. Selanjutnya, net ekspor berkontribusi sebesar 28,5 persen dan lain-lain sebesar 4,9 persen terhadap Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau.

Sedangkan berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau dari beberapa daerah, sektor pertambangan memiliki jumlah perizinan paling tinggi sebanyak 126 perizinan, disusul oleh pertanian dan transportasi yang masing-masing sebanyak 86 dan 45 perizinan. (advertorial)