TELUKKUANTAN – Kasus stunting atau gagal tumbuh akibat gizi buruk pada bayi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2021, prevalensi stunting mencapai 22,4 persen.

Hal itu terungkap saat kegiatan rembuk stunting yang dilaksanakan Pemkab Kuansing di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jumat (27/5/2022) siang. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin.

Dari lima belas kecamatan, Kecamatan Pangean dan Cerenti yang menjadi lokus penanganan stunting. Karena, dua kecamatan ini tertinggi kasus bayi yang alami stunting.

Menurut Sekda Kuansing, Dedy Sambudi, dari dua kecamatan tersebut, ada delapan desa yang menjadi percepatan penanganan stunting.

"Target kita, tahun 2022 ini kasus stunting menurun menjadi 14 persen. Kita akan lakukan berbagai upaya untuk penanganannya," ujar Dedy.

Agar target tersebut tercapai, Pemkab Kuansing akan menerapkan strategi konvergensi. Tentunya, hal ini melibatkan semua stakeholder. Mulai dari pemerintahan desa hingga pemerintahan provinsi.

"Nanti, di akhir tahun kita akan evaluasi. Sehingga, target kita Kuansing bebas stunting di 2024 tercapai," ujar Dedy.

Sementara itu, Plt Bupati Kuansing, Suhardiman Amby menyatakan stunting merupakan persoalan serius dan harus menjadi perhatian bersama. Sehingga, tidak ada lagi anak-anak yang gagal tumbuh akibat gizi buruk.

"Stunting membutuhkan upaya preventif. Artinya kita mencegah. Penanganan sejak bayi lahir sangat penting. Karena masa itu intervensi terbaik mencegah stunting. Tapi apakah cukup itu? Ternyata tidak,'' ujar Suhardiman.

Menurut Suhardiman, pencegahan stunting harus sudah dilakukan sejak pra nikah. Dimana, calon pengantin harus memeriksakan diri ke dokter sebelum nikah.

"Sehingga, mereka mengetahui kondisi kesehatannya dan langkah apa yang harus dilakukan agar generasinya bebas dari stunting. Itu perlu dilakukan," ujar Suhardiman.

Melalui rembuk stunting ini, Pemkab Kuansing berkomitmen untuk percepatan penanganan stunting. Pemkab Kuansing meminta perhatian lebih dari Pemprov Riau, sehingga penanganan stunting lebih cepat dan tepat.***