SIAK - Pemerintah Kabupaten Siak melakukan uji coba budidaya tanam bawang merah biji dan umbi dengan teknologi "True Shallot Seed" atau yany biasa disebut dengan TSS.

Uji coba budidaya tanam bawang merah biji dan umbi dengan TTS ini dipusatkan di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Datuk Tanah Datar Kampuang Buantan Besar, Kecamatan Bungaraya, Siak, Rabu (26/12/2018).

Wakil Bupati Siak, Drs H Alfedri mengatakan Petani yang mengikuti budidaya ini sebelumnya bergerak dikomofiti lain atau bukan petani bawang. Uji coba sistem TSS ini dibiayai dari dana APBN 2018. 

Pemkab Siak mengajukan proposal ke Kementerian Pertanian untuk melakukan ujicoba budidaya bawang merah untuk memperbanyak ragam komoditi yang dihasilkan daerah berjulukan "Negeri Istana" ini selain padi, cabai, dan jagung. 

"Untuk lahan yang dipergunakan adalah lahan yang ada di Balai pertanian Kampung Buantan Besar. Ini merupakan salah satu budidaya yang harus dikembangkan di Siak," ucapnya.

Masih dikatakan Alfedri, jika ujicoba budidaya tersebut berhasil dikembangkan di Kabupaten Siak, maka akan sangat menjanjikan serta menguntungkan bagi masyarakat terutama petani. 

"Di Provinsi Riau produksi bawang merah oleh masyarakat baru sebesar 2 persen. Ditambah lagi prospek dari membudidayakan bawang ini sangat bagus dan juga bisa dilakukan di rumah dengan cara memanfaatkan perkarangan rumah," tuturnya lagi.

Menurut Alfedri, dengan tanah yang sehat dan unsur kimia yang ada, diyakini budidaya bawang merah di Kabupaten Siak ini dapat berkelanjutan, dan menghasilkan bawang merah yang bagus dan bebas dari pestisida.     

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak Budi Shafari menyebutkan, dari percobaan yang sudah pernah dilaksanakan pada 2017, Kabupaten Siak cocok dijadikan untuk budidaya bawang merah.     

"Pengalaman pertama menanam bawang merah di Kecamatan Bunga Raya ternyata cocok," ungkapnya.     

Persemaian dilakukan dengan dua cara, yakni semaian langsung, dilakukan diatas permukaan tanah dengan cara membuat bedengan dengan ukuran tinggi 80 centimeter dan lebar 1,2 meter.     

Kemudian semaian menggunakan baki, memakai baki berlubang dengan diameter 3 mililiter dengan luas 30x40 cm. Persemaian dilakukan di dalam screen house dengan tinggi 2 meter dan beratap paranet dengan intensitas naungan 50 persen.***