JAKARTA – Wabah Covid-19 bukan hanya mengakibatkan turunnya kondisi perekonomian global maupun dalam negeri. Tetapi, memaksa perusahaan rehat sejenak. Kini, perusahaan Efek PT. OSO Sekuritas Indonesia (OSI)dalam waktu dekat segera aktif kembali. enak.

Namun, saat ini Direktur OSI Supriyadi, mengungkapkan bahwa pihak OSI tengah berbenah dalam rangka persiapan kembali menjadi anggota bursa (AB) pasca disuspensi oleh Bursa Efrk Indonesia.

“Kami tengah berbenah dan memulai langkah baru dalam membangun kembali bisnis ini,” kata direktur OSI, di Jakarta, Senin (24/1).

Ia juga menyebutkan bahwa investor diperkirakan berpeluang menikmati keuntungan ber-investasi di pasar saham pada 2022 dengan memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menembus rekor baru di atas 7.000 pada tahun ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG mengalami penguatan 10,08 persen pada tahun 2021. 

Kinerja indeks sektoral tertinggi dicatatkan oleh indeks IDX Sektor Technology yang melambung 707,56 persen pada 2021 yang disusul oleh indeks IDX Sector Transportation & Logistic serta indeks IDX Sektor Energy yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 67,78 persen dan 45,56 persen.

Saat ini investor di pasar modal didominasi oleh kelompok milenial yang "melek" teknologi dan mereka diperkirakan masih mengincar peluang investasi di emiten teknologi. Hal ini yang membuat OSI terus berbenah khususnya perbaikan sistem online trading baik berbasis konvensional maupun syariah sebelum kembali menjadi Anggota Bursa kembali.

Direktur OSI juga menegaskan sembari menunggu izin OJK pihaknya akan beradaptasi dengan dunia investasi pasar modal berbasis digital di tahun 2022, yang akan lebih mempermudah para nasabah untuk saling terhubung. Selain itu pihak OSI juga akan menyediakan layanan Costumer Care.

Head Of Compliance OSI Edi, mengatakan, pihaknya sudah membuka komunikasi dan juga konsultasi terkait berbagai pending matters yang diakibatkan oleh bergejolaknya pasar modal Indonesia yang disebabkan oleh kebijakan Lockdown di berbagai Negara sejak dua tahun terakhir.

“Progres terkait pending matters sudah lebih dari 50 persen, kami juga berkomunikasi dan bertukar fikiran dalam penyelesaian permasalahan ini, ya intinya kami akan lakukan sebaik mungkin. Tak lupa kami juga menyampaikan terima kasih kepada para investor yang sudah menjadikan OSI sebagai mitra dalam berinvestasi saham di Pasar Modal Indonesia,” kata Edi, di Jakarta, Senin (24/1/2022).

Selain itu, OSI akan melakukan tranformasi digital dalam beberapa waktu ke depan agar lebih mudah menjangkau siapapun dan kapanpun untuk melakukan transaksi di perusahaan OSI.

Edi juga mengajak kepada sekitar 17 ribu nasabah yang pernah melakukan kegiatan investasi untuk bertransaksi kembali di perusahaannya dengan menunggu diterbitkannya ijin OJK.

"Kami mengajak 17 ribu nasabahnya untuk kembali bertransaksi di perusahaan kami, tapi setelah ijin OJK keluar ya" pungkas Edi. ***