PEKANBARU - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung merespon persoalan internal yang terjadi di Partai Demokrat Riau. AHY meminta semua kader untuk tetap dan tidak terpecahbelah.

Hal tersebut disampaikan oleh calon tunggal Ketua DPD Demokrat Riau, Agung Nugroho. Dikatakan Agung, Musda Demokrat Riau bukanlah Musda yang pertama kali digelar, namun yang ke 23.

"Iya, Mas AHY sudah berpesan ke kami supaya tetap solid, jangan mau dipecah belah, dan Musda Riau bukan yang pertama, sudah ada 22 Musda sebelumnya. Anehnya, dari 23 ini hanya Riau yang bermasalah," ujar Agung, Selasa malam (30/11/2021).

Artinya, lanjut Agung, permasalahan yang terjadi di Riau ini kesalahannya bukan di aturan partai. Makanya, Ketum AHY mengimbau semua kader untuk tidak terprovokasi dengan persoalan ini.

"Imbauan kami, semua kader mari kita bersatu, solid, jangan terpancing, Musda ini sudah sesuai AD/ART dan tidak ada intervensi dukungan kepada pemilik suara, dan kami sudah diverifikasi satu persatu-satu sebelum Musda," kata Agung.

Pantauan GoRiau.com, xaat ini narasi menyudutkan Ketua Umum AHY mulai beterbaran di media sosial melalui akun-akun anonim yang memanfaatkan video pembakaran atribut Demokrat. Narasi-narasi yang diposting dominan menyerang pribadi AHY.

Sebelumnya, juru bicara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Riau, Muzammil, mengatakan, tidak ada pendzaliman dalam pelaksanaan Musda ini, dan ini sudah sesuai dengan aturan-aturan yang ada di partai, baik AD/ART ataupun Peraturan Organisasi (PO).

Terkait pelaksanaan Musda yang dipercepat sebelum masa bakti kepengurusan 2017-2022 habis, Muzammil menyebut ini murni merupakan keinginan dari DPC selaku pemilik suara dalam Musda ini.

Bahkan, ketika pelaksanaan Musda diundur, lanjut Muzammil, pihaknya masih berkomunikasi dengan DPP supaya Musda ini dilaksanakan sesegera mungkin, sebagai langkah persiapan mengadapi Pemilu 2022.

"PO nomor 2 tahun 2021 itu berbunyi untuk persiapan menghadapi Pemilu 2024, perlu segera dilakukan konsolidasi di tingkat daerah, setelah Musda ini nanti akan ada Muscab, dan seterusnya. Itu untuk persiapan 2024," terangnya. ***