BENGKALIS - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bengkalis melakukan ujian sampel segar, khususnya sayur dan buah.

Dari hasil pengujian sampel tersebut, buah-buahan lebih dominan mengandung residu pestisida.

Kepala DKP Kabupaten Bengkalis, Imam Hakim melalui Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Susy Hartati mengatakan, uji sampel tersebut dilakukan usai sosialisasi dan rapat koordinasi pengawasan keamanan dan mutu pangan segar, Selasa (26/11/2019).

Tujuannya untuk mengetahui apakah pangan asal tumbuhan itu mengandungan residu pestisida atau tidak dengan uji cepat adalah rapid test kit.

Meski belum sempat merekap berapa persen yang mengandung residu pestisida, wanita berhijab ini mengemukakan dari hasil pengujian sampel, buah-buahan lebih dominan mengandung residu pestisida.

Ditambahkan Susi, pangan segar yang didatangkan dari luar dibandingkan pangan segar dari dalam Bengkalis, ternyata lebih banyak teresidu pestisida.

Ada beberapa cara untuk meminimalkan kandungan residu pestisida pada buah-buahan dan sayur-sayuran.

“Namun tidak dapat menghilangkan sama sekali,” ujarnya.

Adapun tips adalah memilih pangan yang telah memiliki jaminan keamanan pangan seperti sertifikat prima dan telah teregister.

Kemudian, mengusahakan atau mengoptimalkan peranan dari perkarangan rumah untuk pangan keluarga.

Selanjutnya mencuci pangan segar dengan air mengalir atau merendam dengan garam atau baking soda, mengupas kulit buah dan memasak pangan tersebut.

''Sesuai Permentan Nomor 53 Tahun 2018 tentang Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Segar, beras yang diproduksi petani harus diregistrasi. Efektif berlakunya mulai tahun 2021,'' ujarnya.***