PEKANBARU, GORIAU.COM - Satu lagi massa menghadang Gedung Daerah Provinsi Riau, Senin (8/6/2015). Kali ini giliran masyarakat Kampar yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) menuntut agar pihak berwenang kemuntaskan kasus dugaan-dugaan korupsi oleh Bupati Kampar, Jefry Noer.

"Gerak turun ke jalan untuk satu tujuan, yakni Tangkap Sang Mega Koruptor Jefry Noer. Kami meminta jika pihak kepolisian tidak becus menangani kasusnya, limpahkan segera ke KPK," teriak Koordinator Lapangan Rahmat Yani dalam orasinya.

Mereka mempertanyakan sejauh mana kekuatan Jefry Noer terhadap hukum. "Banyak pejabat Riau yang diperiksa kemudian berujung bui, tapi berbeda dengan Jefry Noer yang sepertinya tidak bisa memperjelas kasusnya," sambung Rahmat.

Berbagai persoalan, seperti agraria di Kecamatan Tapung dan Kecamatan Kampar Kiri yang mereka nilai sampai hari ini masih belum selesai dikarenakan perusahaan tersebut dilindungi oleh Jefry Noer dengan alasan untuk ATM sendiri.

Gerak juga mengaitkan dalam orasinya tentang 'Tanah Berdarah'. Yang mana penyerobotan tanah masyarakat Kampar ini diduga juga didatangi oleh Jefry Noer bersama istrinya. "Di situ jelas telah ada korban yang Nurhasmi (2014) dan Dabson (2015). Kasusnya mandat di Polda Riau," terang Rahmat.

Aksi tersebut berlangsung ketika Bupati Kampar Jefry Noer menghadiri Rapat Koordinasi Khusus di Gedung Daerah. Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM, Menteri Lingkungan Hidup, Plt Gubernur Riau dan perwakilan Panglima TNI dan perwakilan dari Kapolri.***