PEKANBARU – Pemprov Riau masih berjuang agar pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, PBB dan P5L, tidak berkurang sebesar Rp613 miliar.

"Kita masih lakukan lobi-lobi kepada pusat, termasuk pak Sekdaprov agar DBH kita tidak berkurang, kami juga sudah menyampaikan data," kata Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, usai menyampaikan nota keuangan RABPD Provinsi Riau tahun 2023 di gedung DPRD Riau Senin (30/10/2022).

Dengan lobi-lobi dan penyampaian data tersebut, Gubri berharap ada penambahan dana dari pusat sehingga RAPBD Riau tahun 2023 bisa berubah angkanya ke Rp9,8 T.

"Kami baru saja melakukan rapat dengan Mendagri dan kami sudah sampaikan ke beliau. Ya semoga APBD tahun 2023 bisa bertambah," jelasnya.

Dikatakan mantan Bupati Siak ini, patokan hitungan APBN kurs dolarnya masih 14 ribu, sementara saat ini nilai tukar dollar Amerika sudah Rp15 ribu lebih, dolar Singapura Rp11 ribu lebih.

''Berarti nanti ada perubahan lagi. Memang ekonomi secara global ini sulit, mau tak mau nanti kita akan lakukan penyesuaian - penyesuaian, artinya apa yang kita buat ini nantinya bisa berubah," ucapnya.

Ditemui terpisah ketua DPRD Riau Yulisman enggan mengomentarinya dengan alasan hal itu belum terjadi dan dirinya akan melihat perkembangannya saat pembahasan RAPBD Riau tahun 2023 antara Banggar dan TAPD.

"Kalau belum terjadi bagaimana mau mengomentari, bisa-bisa salah komen pula nanti. Pokoknya semua sesuai aturan main, kita berpegang pada aturan," tutup Yulisman. (kl2)