JAKARTA -- Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, disebut mengandung harta karun langka yang sedang diburu dunia. Harta karun langka yang dimaksudkan tersebut adalah logam tanah jarang (rare earth) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Dikutip dari Sindonews.com, fakta tersebut diungkapkan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono saat konferensi pers secara virtual, Jumat (21/1/2022).

''Jadi memang kami di tahun 2020 melakukan kajian logam tanah jarang ini dengan Puslitbang tekMIRA (Teknologi Mineral dan Batu bara) dan ini baru selesai akhir 2021,'' ujar Budi Lelono.

Dituturkan Budi, studi tentang kandungan lumpur Lapindo tersebut telah dimulai sejak 2020. Dari hasil studi diindikasikan ada kandungan logam tanah jarang yang sangat langka. Namun demikian, secara rinci belum diketahui jumlahnya.

''Hasilnya masih dalam proses, ini kan baru selesai tahun 2021. Jadi kalau sudah selesai menyeluruh akan disampaikan. Ini perlu ada integrasi data jika sudah selesai mudah-mudahan bisa diketahui berapa jumlah logam tanah jarang di Sidoarjo ini,'' jelasnya.

Menurut Eko, selain logam tanah jarang, juga terdapat logam critical raw material (CRM) pada lumpur Lapindo. Bahkan, jumlahnya diindikasi lebih besar dibanding logam tanah jarang.

CRM adalah mineral mentah yang sangat penting untuk industri, contohnya bauksit, cobalt, antimoni, baryte dan lainnya.

Sebelumnya, Eko menyebutkan pihaknya melakukan studi di 9 lokasi untuk mengidentifikasi logam tanah jarang pada 2020. Salah satu lokasi yang ternyata menunjukkan adanya potensi logam ini adalah pada areal lumpur Lapindo.

Sementara, mengutip data Pusat Sumber Daya Mineral Batu bara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi, terdapat 28 lokasi yang memiliki potensi logam tanah jarang, dengan rincian 16 lokasi di Sumatera, 7 lokasi di Kalimantan, 3 lokasi di Sulawesi dan 2 lokasi di Jawa.***