PEKANBARU - KONI Riau mulai mengambil langkah untuk tetap bisa menjaga dan meningkatkan kualitas serta prestasi para atlet dayung Riau yang nantinya akan dipersiapkan untuk menghadapi Porwil 2019 dan juga PON 2020.

Ketua KONI Riau, Emrizal Pakis mengatakan, pihaknya telah mengambil beberapa langkah dengan mengumpulkan enam asisten pelatih dan membahas berbagai kesulitan yang mungkin dihadapi dalam pembinaan atlet pasca ditangkapnya pelatih kepala dayung, MY.

"Beberapa hal yang kita pertanyakan, mengenai tempat latihan. Dari tiga lokasi, kebun nopi, danau buatan dan sungai Siak, hanya sungai Siak yang dinilai para asisten pelatih layak untuk menjadi tempat latihan," kata Emrizal Pakis kepada GoRiau.com, Jumat (23/11/2018).

Emrizal menuturkan, saat ini sungai Siak sedang dalam keadaan cukup berbahaya karena adanya buaya. Tapi, para pelatih meyakinkan akan memastikan keselamatan dan keamanan para atlet selama berlatih di sungai Siak.

"Kita imbau agar para pelatih untuk bisa maksimal dalam menjaga keamanan dan keselamatan para atlet. Jangan sampai kecelakaan atlet seperti beberapa tahun lalu di sungai Siak kembali terulang," tuturnya.

Selain itu, Emrizal melanjutkan, KONI Riau juga mempertanyakan soal kebutuhan hidup termasuk gizi para atlet. "Dan, para asisten pelatih ini mengaku jika tidak ada masalah terkait kebutuhan sehari-hari para atlet dayung ini," imbuhnya.

Terlepas dari beberapa persoalan ini, Emrizal berharap kasus hukum yang menjerat pelatih kepala dayung Riau tidak sampai menggangu konsentrasi atlet dalam berlatih yang berdampak pada menurunnya kualitas serta prestasi olahraga.

"Dayung menjadi salah satu cabor andalan Riau dan sekarang ini prestasinya sedang terus meningkat. Kita ingin prestasi ini tetap dijaga dan bahkan ditingkatkan, jangan sampai kasus ini menjadi kendala bagi atlet," tegasnya. ***